Newcastle United Segera Diakusisi, Pangeran Arab Ternyata Pernah Minat Beli Man United

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 07 Oktober 2021 | 16:19 WIB
Newcastle United Segera Diakusisi, Pangeran Arab Ternyata Pernah Minat Beli Man United
Para pemain Newcastle United merayakan gol Allan Saint-Maximin (kedua kiri) ke gawang Sheffield United dalam laga Liga Inggris di St James' Park. Michael Regan / POOL / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsorsorium dari Arab Saudi saat ini dikabarkan ingin segera menyelesaikan proses akusisi klub bola Newcastle United.

Kesepakatan antara pihak klub, Mike Ashley dengan pihak pembeli kabarnya segera diumumkan. Saga pembelian klub Newcastle United sejatinya sudah lama santer terdengar meski akhirnya harus tertunda selama 18 bulan hingga kabar tersebut menguap.

Pemilik sah Newcastle United, Mike Ashley  akan mengakhiri saham 80 persen kepemilikannya atas klub selama 14 tahun belakangan setelah menyelesaikan proses jual beli dengan Dana Investasi Publik Arab Saudi atau Public Investment Fund (PIF) yang merupakan milik kerajaan Arab Saudi.

Sebelumnya, konsorsorium itu menarik diri dari kesepakatan pada Juli 2020 usai pihak Liga Inggris menemukan adanya saham kerajaan Arab Saudi hingga dikhawatirkan adanya keluarga kerajaan yang menjadi direksi klub.

Baca Juga: Terungkap Cerita Andros Townsend 'Mengemis' Jersey Cristiano Ronaldo

Melansir dari Sky Sport, embelian Newcastle United semakin positif dan hanya tinggal menunggu keputusan dari Liga Inggris. Biaya akusisi Newcastle United menelan biaya 300 juta pounds atau Rp5,8 triliun rupiah.

Untuk informasi, chairman PIF adalah Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) sebelumnya dikabarkan mengaku tertarik untuk mengakusisi Manchester United beberapa tahun sebelumnya.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (AFP)
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (AFP)

Namun, minat itu tidak disambut baik oleh pemilik setan merah saat ini, yakni keluarga Glazer yang kekeuh tidak ingin menjual saham mereka.

Pangeran Mohammed bin Salman juga sempat terganjal dengan tuduhan kasus pelanggaran HAM. Ia diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi serta sejumlah tuduhan pembungkaman kelompok yang kritis pada pemerintahan Arab Saudi.

Tidak hanya itu, dikutip dari BeIN Sport, kubu Pangeran Mohammed bin Salman dikabarkan pernah berseteru dengan Qatar terkait pembajakan siaran BeIN yang dilakukan beOUTQ di Arab Saudi.

Baca Juga: Leeds United Menang Perdana, 4 Tim Belum Raih Kemenangan hingga Pekan Ke-7

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI