Erick Thohir Temukan Rampok di BUMN Lain Selain Krakatau Steel

Rabu, 06 Oktober 2021 | 08:47 WIB
Erick Thohir Temukan Rampok di BUMN Lain Selain Krakatau Steel
Menteri BUMN Erick Thohir. Antara/Hafidz Mubarak A/ama/pri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan banyak rampok yang membuat BUMN-BUMN memiliki utang yang besar. Saat ini, pihaknya tengah melakukan bersih-bersih di tubuh BUMN-BUMN.

Namun sayangnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga enggan menyebutkan BUMN mana yang saat ini terdapat oknum yang melakukan korupsi.

Ia menyebut, nantinya Menteri Erick akan menyampaikan langsung perihal rampok yang ada di BUMN.

"Adalah (selain Krakatau Steel). "Cukup besar (ruginya), memang kita marah juga itu, nanti lah disampaikan, ada itu rampok itu. Ada beberapa yang memang kacau (kondisi perusahaannya)," ujar Arya dalam sebuah diskusi online yang ditulis, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga: Menteri Erick Thohir Ingin Regenerasi Perusahaan BUMN, Cari Pemimpin Muda dan Perempuan

Terkait bersih-bersih Krakatai Steel, Arya menuturkan, saat ini masih dalam progres. Ia menegaskan, Menteri Erick tetap terus melakukan bersih-bersih dan melaporkan oknum yang melakukan korupsi.

"Krakatau Steel masih proses lah tunggu aja yang pasti kita kihat Krakatau Steel kan juga sedang lakukan pembersihan," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir blak-blakan soal utang-utang BUMN. Kali ini, ia berbicara soal utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).

Ketua Pelaksana KPCPEN ini mengungkapkan, Krakatau Steel saat ini punya utang sebesar USD 2 Miliar. Salah satu penyebab utangnya, kata Erick, karena ada investasi proyek Blast Pernish senilai USD 850 juta yang saat ini masih mangkrak.

Erick Thohir pun mengindikasikan, utang tersebut menggunung karena ada praktik korupsi di tubuh Krakatau Steel.

Baca Juga: Bali Siapkan Hotel Sementara Untuk Wisman Dan Tes PCR yang Hasilnya Keluar 1 Jam

"Pasfi ada indikasi korupsi kita akan kejar siapapun yang merugikan, karena ini bukan ingin menyalahkan tapi penegakan hukum proses yang salah harus kita perbaiki," ujar Erick dalam Talkshow online, Selasa (28/9/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI