Suara.com - Kenaikan harga ayam ras dan cabai merah menjadi penyumbang inflasi di Sumatera Barat selama September, demikian laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Pada September 2021 Sumbar mengalami inflasi 0,10 persen dipicu oleh kenaikan harga kelompok makanan terutama ayam ras dan cabai merah," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati.
Menurut dia, angka ini bertolak belakang dengan bulan sebelumnya karena pada Agustus 2021 Sumbar mengalami deflasi 0,13 persen.
Tidak hanya ayam ras dan cabai merah komoditas lainnya yang menjadi penyumbang inflasi di Sumbar, namun juga beberapa komoditi seperti mangga, mobil, ikan gambolo, minyak goreng, ikan tongkol, ayam hidup, tomat dan cabai hijau.
Baca Juga: Innalillahi! 7 Warga Padang Pariaman Tewas Tertimbun Longsor, 1 Luka Parah
"Dengan demikian laju inflasi tahunan Sumbar hingga September 2021 berada pada angka 1,75 persen," ujarnya, dikutip dari Antara.
Selain itu, dari 24 kota di Sumatera sebanyak 18 kota mengalami inflasi dan enam kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,60 persen dan terendah di Padang 0,04 persen.
Deflasi tertinggi terjadi di Meulaboh 0,59 persen dan terendah di Metro 0,11 persen.
Sementara berdasarkan pantauan di Pasar Raya Padang melalui Dinas Perdagangan setempat pada awal September 2021 terpantau harga ayam ras Rp28.000/kg.
Memasuki pekan kedua September naik menjadi Rp35.000/kg dan sempat turun di pekan ketiga menjadi Rp28.000/kg, namun naik lagi menjadi Rp30.000/kg memasuki pekan keempat.
Baca Juga: Kisah Warga Sumbar Dipaksa Jadi Simpatisan PKI Demi Bertahan Hidup dan Akhirnya Dihabisi
Sementara harga cabai merah merah besar pada awal September 2021 Rp18.000/kg, pada pekan kedua naik menjadi Rp20.000/kg, dan kenaikan tertinggi terjadi di pekan keempat menyentuh Rp28.000/kg.