Mengenal Fintech: Pengertian, Landasan Hukum dan Berbagai jenisnya

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 17:17 WIB
Mengenal Fintech: Pengertian, Landasan Hukum dan Berbagai jenisnya
Ilustrasi fintech. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fintech adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi, demikian menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Fintech atau yang juga dikena dengan Financial Technology adalah inovasi teknologi di bidang jasa keuangan yang kini tengah naik daun seiring dengan perkembangan dunia digital.

Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik.

Fintech sendiri semakin populer seiring dengan pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup. Ada berbagai startup penyedia layanan jasa keuangan seperti Link Aja dan Flip.

Baca Juga: OJK Segera Buat Panduan Layanan Digital untuk Perbankan, Termasuk soal Keamanan Siber

Perkembangan dunia fintech di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Data dari Bank Dunia menyebutkan bahwa pada 2007 pengguna fintech hanya berkisar 7 persen dari total jasa keuangan. Jumlah ini meningkat hingga ke angka 78 persen sepuluh tahun kemudian.

Bank Dunia mencatat pada 2017 ada sekitar 140 perusahaan fintech di Indonesia. Pada tahun yang sama nilai transaksi fintech diperkirakan mencapai Rp202,77 triliun.

Landasan Hukum Fintech

Aturan mengenai layanan fintech diresmikan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

Layanan jasa keuangan fintech Tunaiku Prioritas. [Dok Tunaiku Prioritas]
Layanan jasa keuangan fintech Tunaiku Prioritas. [Dok Tunaiku Prioritas]

Peraturan ini menjelaskan bahwa fintech bisa dinyatakan sebagai lembaga jasa keuangan apabila memenuhi syarat berbentuk perseroan terbatas atau koperasi. Baik perseroan terbatas atau koperasi wajib memiliki modal disetor atau modal pribadi paling sedikit satu miliar rupiah ketika didirikan. Sementara saat mengajukan perizinan wajib memiliki modal senilai Rp2,5 miliar.

Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini Fintech AsetKu Sudah Salurkan Dana Rp 14 Triliun

Dari modal tersebut batas maksimal pemberian pinjaman bagi fintech adalah Rp2 miliar. Pemberian modal pinjaman baru bisa dilakukan fintech setelah pengurusan izin kepada OJK selesai.

Sebagai informasi fintech memiliki beragam jenis dan produk. Produk paling umum diketahui masyarakat adalah digital payment system, yakni penyediaan layanan berupa pembayaran semua tagihan seperti pulsa dan pascabayar, kartu kredit, atau token listrik PLN.

Salah satu contoh perusahaan fintech yang bergerak dalam digital payment system ini adalah Payfazz yang berbasis keagenan untuk membantu masyarakat. Di samping itu masih ada pula crowdfunding atau penyedia jasa donasi keuangan dan P2P Lending atau jasa peminjaman uang.  

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI