Miliarder Ini Sebut Kripto Jadi Investasi Paling Pas: Ekonomi Dunia Akan Terguncang

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 16:55 WIB
Miliarder Ini Sebut Kripto Jadi Investasi Paling Pas: Ekonomi Dunia Akan Terguncang
Ilustrasi bitcoin, salah satu mata uang kripto. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Social Capital, Chamath Palihapitiya mengatakan, investasi emas kini memiliki saingan berat yakni Bitcoin. Bahkan, menurutnya, kapitalisasi pasar Bitcoin akan terus tumbuh.

“Saya yakin bitcoin telah secara efektif menggantikan emas. Dan itu akan terus terjadi. Dan kapitalisasi pasar itu akan tumbuh,” ujar dia.

Melansir dari Warta Ekonomi, meski tidak menjelaskan lebih jauh terkait nilai masa depan dari Bitcoin, namun ia pernah memperkirakan pada awal 2021 bahwa bitcoin berpotensi menuju USD200.000 sekitar lima hingga 10 tahun.

Meski demikian, Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah USD42.000 setelah menyentuh USD50.000 pada awal September.

Dengan kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang, Palihapitiya mengaku khawatir dengan potensi inflasi yang terus berlanjut.

Ia lantas memandang Bitcoin sebagai salah satu instrumen investasi yang terlindungi dari inflasi alami termasuk hypergrowth, cash-generative dan aset yang tidak berkorelasi, jalan terakhirnya adalah kamp tempat bitcoin jatuh.

Palihapitiya
Palihapitiya

Sebelumnya, aset kripto termasuk Bitcoin sempat amblas usai kasus evergrande mencuat. Tidak hanya Bitcoin, krisis Evergrande membuat saham dunia sempat anjlok.

Ketakutan investor ini karena mereka melarikan diri dari saham dan cryptocurrency. Mereka lebih memilih beralih ke sekuritas pendapatan tetap dan emas.

Palihapitiya yang merupakan fans dari blockchain Solana, pesaing Ethereum masih meyakini kekuatan dari kkripto.

Baca Juga: Pebisnis Ini Prediksi Masa Depan Bitcoin Makin Cerah Meski Tertekan Kebijakan China

Profil Solana sedang meningkat dan koin aslinya saat ini merupakan cryptocurrency terbesar ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI