Suara.com - Pengeboran atau drilling sumur panas bumi di Wae Sano, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur oleh PT Geo Dipa Energi (Persero) akan segera dimulai pada awal tahun 2022.
“Kami bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) memastikan pelaksanaan dapat lebih cepat. Mudah-mudahan dalam awal tahun depan sudah mulai drilling," kata Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmanda Ibrahim.
Nota Kesapahaman dan Perjanjian Kerja Sama pengeboran sumur itu disepakati sebagai pendorong kerja sama guna mendukung pelaksanaan program pemerintah dan Flores Geothermal Island untuk menghadirkan energi bersih bagi masyarakat.
BUMN yang ditugaskan sebagai pelaksana program government drilling adalah Sarana Multi Infrastruktur dan Geo Dipa Energi.
Baca Juga: Rawan Tawuran, Malam Takbiran di Jalan Tambak Manggarai Tanpa Penjagaan Polisi
Terlebih, kebutuhan energi listrik di Pulau Flores, khususnya Manggarai Barat, dalam jangka panjang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, meningkatnya perekonomian, pembangunan, serta pertumbuhan industri terutama industri pariwisata.
Sementara itu, rasio elektrifikasi Kabupaten Manggarai Barat masih berada di bawah rata-rata nasional, sehingga perlu percepatan dan dukungan dari sisi pasokan melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik.
Riki menyampaikan potensi panas bumi di Manggarai Barat mencapai 910 megawatt ekuivalen (MWe), terdiri dari sumber daya sebesar 385 MWe dan cadangan sebesar 524 Mwe.
Menurutnya, Pulau Flores dapat menjadi wilayah pioneer dalam pengembangan energi terbarukan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya bersama Kementerian Keuangan, Geo Dipa Energi, dan Sarana Multi Infrastruktur akan berupaya bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan panas bumi di Manggarai Barat.
Baca Juga: Kerap Jadi Lokasi Tawuran, Begini Suasana Malam Takbiran di Jalan Tambak Manggarai
“Kami juga nanti support dari sisi penyediaan energi bersih, memang kalau kita jual sekarang ya wisata-wisata itu basisnya harus ke sana (terbarukan)," pungkasnya.