Bos Damri Buka-bukaan Soal Kondisi Perusahaan di Tengah Pandemi

Kamis, 30 September 2021 | 08:44 WIB
Bos Damri Buka-bukaan Soal Kondisi Perusahaan di Tengah Pandemi
Kemenhub luncurkan moda transportasi DAMRI yang layani langsung dari YIA ke Sleman City Hall, Kamis (30/1/2020). [Uli Febriarni / Kontributor]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Damri Setia Milatia Moemin mengungkapkan pandemi covid-19 memang membuat bisnis agak sedikit tergerus. Salah satunya, dari sisi armada yang mengalami pengurangan akibat pandemi.

Setia menyebut, sebenarnya Damri memiliki sekitar 4.000 bus yang melayani 700 rute di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Akan tetapi, jumlah tersebut berkurang selama pandemi.

"DAMRI punya sekitar 4,000 bus tapi sekarang sudah mulai berkurang karena mulai terjadi depresiasi," ujar Setia dalam webinar yang ditulis Kamis (30/9/2021).

Setia juga menuturkan, perseroan telah memberhentikan investasi selama pandemi Covid-19. Terlebih karena adanya PPKM yang membatasi orang perjalanan, sehingga tidak membutuhkan banyak armada.

Baca Juga: Penumpang Damri Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

"Sejak PPKM ini kita memang berhenti melakukan investasi, sejak COVID-lah sejak adanya PSBB," kata Setia.

Namun demikian, tutur Setia, Damri masih mengoperasikan rute-rute yang menghasilkan. Selain itu iya juga masih mengoperasikan angkutan perintis angkutan pariwisata dan angkyran tol laut.

Ia merinci, untuk angkutan jenis perintis Damri masih memiliki 497 unti armada. Untuk angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 82 unit dan angkutan tol laut 21 unit armada.

"Integrasi juga sudah kami lakukan ada beberapa poin dengan ASDP bandara dengan KAI di beberapa stasiun di Jawa dan Sumatera meski sedikit sekali karena relnya yang memang tidak sampai ke mana-mana," ucap dia.

"Kami juga punya interkoneksi Damri karena perusahaan darat dan fungsinya sebagai agent of development. Memang Damri tetap harus mengandalkan komersialnya, karena dari perintis itu komposisinya 14% paling tinggi di 2019 sisanya memang harus terjadi cross subsidi pada perintis ini," pungkas dia.

Baca Juga: Gunakan Pinjol untuk Hidup karena 7 Bulan Belum Gajian, Pegawai Damri Colek Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI