Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap aksi korporasi penerbitan 28,2 miliar saham baru (rights issue) yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro diharapkan dapat bermanfaat besar bagi UMKM tanah air yang sedang lesu akibat pandemi Covid-19.
“Melalui Holding Ultra Mikro (UMi), UMKM bisa menjadi pertumbuhan ekonomi yang sangat penting. Saat ini 60 persen ekonomi ditopang UMKM, dan UMKM bukan objek tapi subjek yang harus diperjuangkan bersama sama," kata Erick Thohir dalam acara IDX Opening Bell: Rights Issue BRI, Rabu (29/9/2021).
Sementara itu Direktur Utama BBRI Sunarso mengatakan dengan hasil rights issue tersebut, maka kepemilikan saham publik masih dapat terjaga di atas 40 persen sesuai dengan target BRI.
“Tingginya minat terhadap rights issue BRI ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap visi yang dibangun Pemerintah melalui BRI untuk semakin fokus pada penetrasi keuangan dengan mengamankan sumber pertumbuhan baru di segmen mikro yang pada akhirnya menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham,” katanya.
Baca Juga: Rights Issue BBRI Habis Diserap Investor Bahkan Over Subscribed 1,53 Persen
“Pencapaian tersebut tidaklah mudah, mengingat proses rights issue BRI dan pembentukan Holding Ultra Mikro dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang masih berjuang untuk bangkit akibat pandemi Covid-19. Keberhasilan ini akan mengobarkan semangat BRI dan Holding Ultra Mikro untuk membawa jutaan pelaku usaha ultra mikro naik kelas dan memberikan kontribusi positif bagi para stakeholders, dan perekonomian nasional,” tambahnya.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) baru saja merampungkan aksi korporasi mereka dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/rights issue).
Emiten bank plat merah ini menerbitkan saham baru sebanyak 28,2 miliar saham dengan total dana yang berhasil dihimpun sebanyak Rp 95,9 triliun.