Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membuka lowongan besar-besaran untuk lulusan S-1 dan S2 bulan September ini. Pendaftaran ditutup pada tanggal 30 September 2021.
Setelah mendaftar dan melengkapi semua berkas, pelamar akan mendapatkan email untuk mengikuti seleksi.
Ada dua tahapan seleksi yang harus dilalui, yakni online test dan assessment day. Pada tahapan online test, pelamar akan mengikuti tes kemampuan dasar, tes bahasa Inggris, BUMN Value, tes wawasan kebangsaan dan tes bidang.
Sementara untuk assessment day, pelamar akan mengikuti psikotes, focus group discussion (FGD), wawancara secara daring, medical check up serta tes METTL sebagai salah satu alat ukur kesiapan talenta digital.
Baca Juga: Telkom Ajak Milenial Gali Informasi Tentang Work-Life BUMN Digital
Dua tahapan ini dilakukan secara serial, artinya pelamar harus lolos tahap online test sebelum melanjutkan tahapan tes assessment day. Pelamar akan mendapatkan informasi kelulusan yang dikirimkan melalui masing-masing email untuk setiap tahapan tes.
Menurut Afriwandi, Direktur Human Capital Management (HCM) Telkom Indonesia, keseluruhan tahapan tes menjadi hal yang penting bagi calon karyawan karena Telkom Indonesia tidak hanya mencari calon kandidat yang siap kerja, namun juga memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai sebagai karyawan BUMN.
"Dari seluruh tahapan tersebut, termasuk tes interview, yang terpenting adalah kandidat memiliki kesesuaian dengan core values BUMN yakni AKHLAK," kata Afriwandi dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).
AKHLAK sebagai program yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir adalah singkatan dari karakter insan BUMN yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
AKHLAK sebagai core values BUMN diharapkan tidak hanya dipahami namun juga menjadi bagian keseharian karyawan agar pekerjaan yang dilakukan memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga untuk bangsa.
Baca Juga: Telkom Klaim Layanan Telkomsel dan Indihome Sudah Normal
"Telkom sebagai BUMN punya misi agar bisa mencetak talenta Indonesia yang unggul dan maslahat bagi bangsa," tambah Afriwandi.
Saat ditanya tips jitu untuk menghadapi rangkaian tes seleksi untuk menjadi karyawan Telkom, Afriwandi menyebut beberapa hal penting. Diantaranya persiapan untuk wawancara agar pelamar tidak gugup saat berhadapan dengan pewawancara meskipun wawancara dilakukan secara daring.
“Kandidat harus percaya diri, lakukan persiapan dengan berlatih, dan yang terpenting harus jadi diri sendiri dengan memberikan yang terbaik. Harus yakin!” ujar Afriwandi.
Sependapat dengannya, M. Hafidz Ilham, karyawan terbaik peserta GPTP 13 (program rekrutmen Telkom di awal tahun lalu), juga memberikan tips kepada rekan-rekannya yang sedang mempersiapkan diri mengikuti program rekrutmen Telkom September ini.
"Berdasarkan pengalaman saya, teman-teman harus rajin berlatih soal khususnya untuk Tes Kemampuan Dasar, Bahasa Inggris maupun tes bidang. Semakin sering berlatih, kita akan semakin paham dan siap menghadapi tes. Jangan lupa juga untuk bertanya kepada para senior, teman atau kerabat kita telah lolos di rekrutmen sebelumnya. Karena pengalaman mereka bisa jadi hal berharga untuk kita,” ujarnya saat acara sharing session daring Talent Connect yang diadakan, baru-baru ini.
Hafidz juga menambahkan agar rekan-rekan pelamar banyak membaca terkait bidang yang dilamar.
“Oh ya, jika melamar bidang digital service misalnya, teman-teman harus paham tentang digital ecosystem, digital business, digital marketing dan hal-hal terkait lainnya,” tambah Hafidz.
Di acara yang sama, Raisa, karyawan termuda Telkom menyarankan agar rekan-rekan memperhatikan hal-hal detail saat proses wawancara.
“Sebaiknya rekan-rekan mempersiapkan diri paling tidak 30 menit sebelum wawancara, gunakan pakaian dan bahasa yang santun, berikan kesan pertama yang baik, tetap tenang dan tonjolkan kelebihan diri,” katanya.
Menurut Raisa, pewawancara pasti akan menyadari jika kita tidak nyaman atau sedang tidak fit, karenanya Raisa juga menyarankan rekan-rekan menjaga kesehatan agar dapat tampil prima saat wawancara.
“Jangan sampai sakit agar tampil prima saat wawancara, jaga kesehatan, tidur cukup dan minum vitamin,” tambahnya.
Baik Hafidz maupun Raisa, keduanya menyebut belajar banyak hal tentang Telkom dari akun sosial media instagram @livingintelkom, khususnya tentang beragam cerita karyawan dan worklife-nya. Keduanya menyarankan agar para kandidat karyawan bisa memfollow akun tersebut.
“Belajar bisa dari mana saja, termasuk dari @livingintelkom, jadi jangan lupa follow ya, teman-teman!” tutup Raisa antusias.