Suara.com - Bank Dunia memuji program vaksinasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, dengan cepatnya proses vaksinasi ini diharapkan proses pemulihan ekonomi akan jauh lebih cepat.
“Percepatan vaksinasi dan pengujian untuk mengendalikan infeksi COVID-19 dapat membangkitkan kegiatan ekonomi di negara-negara yang sedang berjuang pada awal pertengahan pertama tahun 2022, dan menggandakan angka pertumbuhan pada tahun berikutnya," kata Ekonom Utama Asia Timur dan Pasifik (EAP) Aaditya Mattoo dalam konfrensi pers virtualnya, Selasa (28/9/2021).
Meski begitu kata dia dalam jangka panjang, hanya reformasi yang lebih mendalam dapat mencegah melambatnya pertumbuhan dan meningkatnya kesenjangan.
"Suatu kombinasi yang memperburuk kawasan EAP yang belum pernah terjadi pada abad ini," tuturnya.
Baca Juga: Bank Dunia: Pemulihan Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik Hadapi Perlambatan
Dalam laporan terbaru Bank Dunia dirinya memperkirakan bahwa kebanyakan negara di kawasan EAP, termasuk Indonesia dan Filipina, dapat memvaksinasi lebih dari 60 persen penduduk mereka pada pertengahan pertama tahun 2022.
Meskipun hal itu tidak menghilangkan terjadinya infeksi, vaksinasi dapat mengurangi angka kematian secara signifikan, sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan lagi.
Akan tetapi, kawasan EAP perlu melakukan upaya serius dalam empat bidang yang menangani Covid-19 yang berkepanjangan seperti mengatasi keraguan tentang vaksin dan keterbatasan kapasitas distribusi untuk mencegah terjadinya angka cakupan yang terus bertahan.
Selain itu meningkatkan pengujian, pelacakan dan isolasi untuk mengendalikan infeksi, meningkatkan produksi vaksin regional untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan impor dan memperkuat sistem kesehatan untuk mengatasi berkepanjangannya penyakit ini.
"Bantuan internasional dibutuhkan untuk mendukung upaya nasional di seluruh bidang ini, khususnya di negara-negara dengan kapasitas yang terbatas," ucapnya.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Lampung Mulai Jangkau Daerah Pelosok