Sinergi Kemenperin, Jerman dan Swiss Majukan Pendidikan Vokasi Industri Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 28 September 2021 | 06:47 WIB
Sinergi Kemenperin, Jerman dan Swiss Majukan Pendidikan Vokasi Industri Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kedutaan Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein menyambut baik program Pelatihan Master Trainer ini sebagai program strategis guna menghasilkan SDM berkualitas dan siap memasuki pasar kerja.

“KBRI Bern mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan professional melalui pendidikan vokasi untuk mengurangi tingkat pengangguran sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” ungkap Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Dharmansyah Hadad.

Menurutnya, Swiss menjadi salah satu negara yang sudah lama mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, dan hubungan Indonesia-Swiss telah semakin meningkat, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar pebisnis, dan people-to-people.

“Saat ini, Indonesia dan Swiss juga dalam proses rencana penandatanganan Young Professional Agreement dengan Swiss yang diharapkan dalam waktu dekat akan ditandatangani oleh Indonesia dan Swiss sehingga mulai entry into force pada November 2021,” tambahnya.

Kedutaan Besar RI untuk Jerman memberikan dukungannya terhadap kegiatan Pelatihan Master Trainer ini sebagai salah satu upaya dalam mengimplementasikan pendidikan sistem ganda pada sekolah vokasi di Indonesia yang selama ini telah diterapkan di Jerman dengan sangat baik.

Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno berpendapat bahwa salah satu kekuatan perekonomian Jerman selama ini terletak pada industri/usaha ukuran kecil dan menengah yang kuat dengan ditopang ketersediaan tenaga kerja terampil dalam jumlah dan kualitas yang cukup merata dan terstandardisasi di seluruh Jerman.

“Ratusan MoU tiap tahun ditandatangani antara sekolah dan industri di Jerman karena Industri anggap keterlibatan dalam kegiatan vokasi adalah investasi,” tegas Arif Havas.

Saat ini, Kemenperin telah melaksanakan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Internasional untuk Kualifikasi Dasar yang diikuti oleh sebanyak 151 orang dan Master Trainer sebanyak 32 orang.

Harapannya, melalui Pelatihan Master Trainer ini, Kemenperin dapat terus menghasilkan lebih banyak pelatih tempat kerja kompeten di industri dan ke depannya, dapat terus menjalin kerja sama yang baik serta berkolaborasi dengan Pemerintah Jerman dan Swiss dalam memajukan pendidikan vokasi Indonesia.

Baca Juga: Menperin: Industri Pengguna Garam Sumbang Devisa Hampir 500 Kali Lipat Impor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI