Catatan Bank Indonesia: Modal Asing Rp 5,92 Triliun Keluar dari Pasar Keuangan Domestik

Jum'at, 24 September 2021 | 16:22 WIB
Catatan Bank Indonesia: Modal Asing Rp 5,92 Triliun Keluar dari Pasar Keuangan Domestik
Bank Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, terdapat aliran modal asing yang keluar pada minggu keempat bulan September ini. Berdasarkan data transaksi 20-23 September 2021, Aliran modal asing yang keluar di pasar keuangan domestik sebesar Rp 5,92 triliun

Aliran modal asing yang keluar itu terdiri dari jual di pasar SBN sebesar Rp 6,83 triliun dan beli di pasar saham sebesar Rp 0,91 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, meskipun minggu ini aliran modal asing banyak yang keluar, tetapi secara year to date (ytd) atau hingga saat ini, aliran modal asing tetap masih masuk.

"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp11,18 triliun," ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: Bank BPD DIY Kerja Sama Bareng BI dan Dispar Mudahkan Pembayaran Aplikasi Visiting Jogja

Namun, tutur Erwin, keluarnya aliran modal asing pada minggu keempat tidak membuat kinerja rupiah memburuk.

Tercatat, rupiah pada pembukaan Jumat Pagi menguat Rp 14.220 dibandingkan penutupan Kamis kemarin di level Rp 14.240.

"Sedangkan, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun meningkat di level 6,21%," katanya.

Di sisi lain, ungkap Erwin, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV September 2021, perkembangan harga pada September 2021 tetap terkendali dan diperkirakan deflasi 0,01% (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,83% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,63% (yoy).

Baca Juga: Luhut Ingin PeduliLindungi Dilengkapi dengan Sistem Pembayaran Digital QRIS

Penyumbang utama deflasi September 2021 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas telur ayam ras sebesar -0,08% (mtm), bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai merah sebesar -0,02% (mtm), serta bawang putih sebesar -0,01% (mtm).

"Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,03% (mtm), sawi hijau dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm)," imbuh Erwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI