Mampukah Ekonomi Syariah Mulai Diterapkan Pada Sektor Riil?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 24 September 2021 | 11:29 WIB
Mampukah Ekonomi Syariah Mulai Diterapkan Pada Sektor Riil?
Pedagang di pasar tradisional Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolaborasi Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) dengan Mitra Mikro Social Investment berkolaborasi untuk membantu mengembangkan ekonomi syariah agar diterapkan pada sektor riil.

Disampaikan aktivis Gres Guntur Subagja, langkah ini dilakukan dengan literasi ekonomi syariah dan mengimplementasikannya pada sektor riil, khususnya berbasis sektor pertanian serta usaha mikro dan kecil.

Ia menyebut, salah satunya dengan menggunakan model bisnis wakaf uang dan wakaf produktif yang memberikan manfaat ekonomi dan manfaat sosial tinggi.

"Sejak 2013 kami sudah meluncurkan gerakan ekonomi syariah dan saat ini momentum untuk akselerasi ekonomi syariah menjadi gaya hidup," ujar dia.

Baca Juga: Wapres Maruf Lantik Menteri hingga Ketua DPR Jadi Pengurus Pusat MES

Berkaitan dengan ini, Tenaga Ahli Menteri Keuangan Halim Alamsyah memaparkan potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang Rp188 triliun.

Namun potensi itu belum optimal karena pemahaman wakaf masih rendah, pencatatan data yang lemah, serta kolaborasi masyarakat dengan pengusaha - pemerintah- pemuka agama belum optimal.

"Banyak model wakaf yang dikembangkan, salah satunya Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) hasil kolaborasi Kementerian Keuangan - Badan Wakaf Indonesia - nazhir wakaf," katanya dalam sebuah webinar "Investasi Wakaf Produktif Motor Penggerak Ekonomi Syariah.

Disampaikan oleh Guntur, nazhir wakaf harus memiliki kemampuan manajemen aset, manajemen investasi, dan kewirausahaan.

"Wakaf uang dan wakaf produktif dapat menjadi motor akselerasi ekonomi syariah," ujar Guntur.

Baca Juga: Dirut BSI Akui Indonesia Ketinggalan di Bidang Ekonomi Syariah

Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) A Iskandar Zulkarnain menyampaikan BPKH sudah mengimplementasikan wakaf produktif dalam investasi CWLS dan APIF, lembaga Islamic Develompment Bank (IsDB).

BPKH juga menyiapkan model implementasi wakaf produktif berupa Kerjasama Operasi (BOT) bersama nazhir wakaf.

BPKH mengelola dana haji sekitar Rp150 triliun yang diinvestasikan pada instrumen keuangan syariah. Sementara untuk mendukung sosial umat dan keagamaan berupa dana kemaslahatan umat dari hasil pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU).

Dipaparkan oleh Bankir syariah Ismi Kushartanto, Gerakan Ekonomi Syariah sejak 2013 dan hingga kini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi syariah.

"Pada 2013 aset perbankan syariah baru Rp200 triliun meningkat tiga kali lipat menjadi Rp600-an miliar," katanya.

CEO Mitra Mikro Social Investment Arief Rizky menyatakan, pihaknya memiliki beberapa model bisnis berbasis wakaf untuk sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI