Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati makin geram, melihat tabungan pemerintah daerah (pemda) yang makin hari makin menggunung. Padahal, anggaran itu harusnya sudah bisa dinikmati masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Dari catatannya hingga Agustus 2021, jumlah simpanan pemda di perbankan mencapai Rp 178,95 triliun angka ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya Rp 173,7 triliun.
"Jumlah simpanan pemerintah di daerah terjadi kenaikan sedikit lagi dari Rp 173,7 triliun bulan Juli ke Rp 178,95 triliun. Ini menjadi perhatian kita," kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
Dia pun membuka data daerah dengan simpanan tertinggi hingga Agustus 2021, yakni Jawa Timur, Aceh, Jawa Tengah, Papua dan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Hingga Agustus 2021, Pemerintah Sudah Belanjakan Anggaran Rp 1.560 Triliun
Sementara itu simpanan terendah adalah DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Persoalan lainnya, pemda juga lambat dalam pencairan anggaran yang sudah ditransfer oleh pemerintah pusat.
"Ada daerah pendapatannya transfernya cukup besar namun belanja jauh lebih rendah," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun menjelaskan jika belanja operasional lebih tinggi dibandingkan simpanan di bank artinya anggaran pemda sudah digunakan.
"Tentunya kita berharap bahwa kalau biaya operasionalnya lebih di atas, simpanannya lebih rendah itu berarti sudah digunakan," katanya.
Baca Juga: Pada Agustus 2021, Defisit APBN Capai Rp383,2 Triliun