Suara.com - Perkembangan aset kripto di masa Pandemi Covid-19 berkembang sangat pesat, salah satunya non-fungible token atau NFT.
NFT menjadi salah satu kripto terbaru yang menjadi arus utama dan menarik perhatian dunia. Pasalnya, sejumlah karya seni berbentuk NFT bisa laku miliaran.
Founder Cryptoiz Agus Artemis secara singkat menjelaskan, jika NFT mengubah karya seni digital dan barang koleksi lainnya menjadi aset unik yang dapat diverifikasi dan mudah diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
"NFT dapat diartikan sebagai token yang merupakan bukti/sertifikat kepemilikan sah dari sebuah aset digital, dalam hal ini karya seni digital," kata Agus dalam konfrensi pers virtualnya, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga: 10 Fakta Penurunan Signifikan Harga Bitcoin BTC Senin Kemarin
Dia mengemukakan, karya seninya pun beragam, mulai dari karya seni visual, grafis, audio, hingga video. Pada dasarnya semua aset digital tersebut dapat di-NFT-kan (minting).
"Karakteristiknya unik, collectible, orisinil, dan langka sehingga NFT berbeda dengan karya seni lainnya," paparnya.
Menurut dia keberadaannya yang berdiri di atas sistem blockchain juga membuat sistem royalti di NFT menjadi transparan dan setiap transaksi penjualan dan pelelangan akan tercatat dan terdata dengan kekal.
Agus menambahkan tren NFT yang booming di industri kripto global perlahan mulai berdampak di Indonesia.
Beberapa seniman sudah mulai melirik NFT, misalnya peneliti dan penulis Denny JA yang berhasil menjual lukisan NFT yang bertajuk A Portrait of Denny JA – 40 Years in the World of Ideas senilai Rp 1 miliar melalui marketplace NFT OpenSea.
Baca Juga: Program Pinjaman Kripto Berbunga Dibatalkan, Begini Kata Coinbase
"Karya yang dijual dengan harga fantastis ini awalnya dimiliki oleh pelukis Galam Zulkifli," katanya.
Tak hanya itu di kancah global karya seni NFT yang cukup membuat heboh adalah karya seni kolase milik seorang desainer grafis Amerika Mike Winkelmann dengan judul Everydays: The First 5000 Days yang terjual dengan harga US$69 juta atau sekitar Rp 979 miliar.