Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun ini berada dalam kisaran 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan proses pemulihan ekonomi yang saat ini terus terjadi usai diterjang pandemi Covid-19.
Airlangga bilang pada Triwulan II-2021 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy), tertinggi sejak krisis atau terbaik dalam 16 tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara peer yang telah merilis angka pertumbuhannya seperti Vietnam (6,6 persen), Korea Selatan (5,9 persen), dan Arab Saudi (1,5 persen).
Baca Juga: Dapat Sinyal dari Airlangga, Kota Padang Bakal Keluar dari Status PPKM Level 4
“Pada Semester I-2021, berbagai indikator utama terus menunjukkan prospek perbaikan. Dampak pengetatan pembatasan mobilitas di Juli-Agustus 2021 diperkirakan hanya bersifat sementara," kata Airlangga, Kamis (16/9/2021).
Tak hanya itu, kata dia, aktivitas manufaktur dan permintaan terhadap pembiayaan Kredit Usaha Rakyat atau KUR juga sudah mulai meningkat lagi pada Agustus 2021.
Dari sisi eksternal, ekspor menunjukkan peningkatan, sehingga Neraca Perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 15 bulan berturut-turut dan cadangan devisa relatif tinggi sebesar 144,8 miliar dolar AS.
Kondisi tersebut menunjukkan terjaganya ketahanan sektor eksternal. Pemerintah juga telah menyiapkan strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi di sisa tahun ini dan diharapkan perekonomian dapat kembali tumbuh ekspansif pada Triwulan IV-2021.
"Perekonomian Indonesia diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 3,7 persen-4,5 persen di akhir 2021 dan 5,2 persen pada tahun 2022," ucap Airlangga.
Baca Juga: Diperpanjang Hingga 20 September, Begini Hasil Sementara PPKM di Luar Jawa-Bali
Proyeksi ekonomi Indonesia ini sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global. Menurut Airlangga pencapaian target pertumbuhan ekonomi akan bergantung kepada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19.
“Pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif," pungkasnya.