Suara.com - Harga emas dunia melorot ke bawah level kunci 1.800 dolar AS pada Rabu, terpukul technical selling setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini.
Investor mengabaikan depresiasi dolar dan mencari kejelasan tentang strategi tapering Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Kamis (16/9/2021) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi 1.793,20 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,7 persen menjadi 1.794,8 dolar AS per ounce.
Tetapi harga masih relatif terikat pada kisaran, mencerminkan ketidakpastian atas jalur yang mungkin diambil The Fed pada pertemuan pekan depan setelah data inflasi Amerika yang lebih lemah.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi Jadi Rp 936.000 per Gram
"Laporan manufaktur Federal Reserve New York yang lebih kuat dari perkiraan untuk September, di awal sesi, jatuh ke dalam kelompok kebijakan moneter yang hawkish , memberi sedikit tekanan pada emas," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Dia menambahkan bahwa sentimen risiko yang membaik membebani harga emas.
Tetapi tidak ada berita untuk mendorong pullback emas dan ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan teknikal untuk diperdagangkan melalui pergerakan rata-rata 200 hari (MA200) kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Harga logam lainnya platinum mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan di 925,50 dolar AS per ounce dan terakhir turun 0,1 persen menjadi 938,74.
Paladium melonjak 1,5 persen menjadi 2.008,07 dolar AS per ounce, stabil setelah meluncur ke level terendah lebih dari satu tahun. Kekurangan chip yang didorong oleh perlambatan produksi mobil dapat merusak permintaan, kata analis di UBS. Perak melemah 0,2 persen menjadi 23,78 dolar AS per ounce.