Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Melesat 2,5 Persen

Kamis, 16 September 2021 | 08:01 WIB
Stok Menipis, Harga Minyak Dunia Melesat 2,5 Persen
Ilustrasi harga minyak dunia meningkat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melesat lebih dari 2 dolar AS pada perdagangan Rabu, setelah data pemerintah menunjukkan stok minyak AS yang berkurang.

Mengutip CNBC, Kamis (16/9/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat 1,86 dolar AS atau 2,5 persen menjadi 75,46 dolar AS per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meroket 2,15 dolar AS atau 3,1 persen menjadi 72,61 dolar AS per barel.

Di awal sesi, Brent menyentuh 76,13 dolar AS per barel, harga tertinggi sejak akhir Juli.

Baca Juga: Badai Nicholas Memberi Pengaruh ke Pergerakan Harga Minyak Dunia

Stok minyak mentah Amerika turun pekan lalu ke level terendah sejak September 2019, tutur Badan Informasi Energi, memperpanjang penarikan setelah Badai Ida akhir Agustus menutup banyak kilang dan produksi pengeboran lepas pantai.

"Harga Brent dan WTI melejit hari ini, kembali mendekati puncak yang kita capai di awal musim panas," kata Pavel Molchanov, analis Raymond James.

Persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel dalam seminggu hingga 10 September menjadi 417,4 juta barel, sementara stok bensin juga menyusut, tetapi sedikit di bawah ekspektasi analis.

"Kita melihat penarikan minyak mentah dan produknya yang mendukung kompleks energi," kata Tony Headrick, analis CHS Hedging.

"Badai tropis yang baru saja datang memperlambat upaya pemulihan dari Badai Ida dan kita akan terus melihat efek dari Ida untuk beberapa laporan berikutnya." Tambahnya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melesat Imbas Perlambatan Produksi AS Usai Terjangan Badai Ida

Badai Tropis Nicholas bergerak perlahan melalui Pantai Teluk, Selasa, meninggalkan ratusan ribu rumah dan bisnis tanpa listrik, meski kilang Texas berjalan normal.

Kerusakan akibat badai itu terjadi dua minggu setelah Ida menghentikan sejumlah besar kapasitas penyulingan Gulf Coast.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI