Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat prioritas keuangan setiap orang berubah. Untuk itu, tips mengatur keuangan saat wabah menjadi krusial agar keuangan tidak besar pasak daripada tiang.
Jika dulu kebutuhan pokok hanya sebatas sandang, papan, dan pangan kini di masa wabah kebutuhan akan kesehatan pun meningkat tajam. Keluarga bahkan punya anggaran khusus untuk membeli masker, vitamin, dan melakukan tes swab untuk berbagai keperluan publik.
Tips mengatur keuangan saat wabah berikut ini bisa diterapkan agar disiplin menjaga pos keuangan. Termasuk jika salah satu anggota keluarga sakit.
1. Siapkan Jaminan Kesehatan
Baca Juga: Seorang Siswa Dikira Meninggal Karena Vaksin Sinovac, Ternyata....
Jaminan kesehatan di kala wabah menjadi proteksi yang sangat penting. Asuransi kesehatan tentu bisa menjadi solusi bila ingin berobat secara praktis.
Setiap anggota keluarga harus mempersiapkan asuransi kesehatan ini jauh-jauh hari ketika masih sehat. Pilihannya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan dan kemampuan.
Satu keluarga bisa memanfaatkan jaminan kesehatan negara yang disiapkan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Pemilihan kelas layanan pun bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial. Selebihnya, asuransi swasta bisa menjadi pilihan.
2. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat menjadi dana cadangan apabila pengeluaran jebol di luar dari pos pendapatan utama. Dana darurat bisa dikumpulkan dengan cara menabung. Siapkan persentase setidaknya 10 persen dari gaji untuk menjadi dana darurat.
Baca Juga: 79 Persen Wanita yang Menerima Vaksin Covid-19 Mengalami Efek Samping, Ini Sebabnya
Dana darurat juga berfungsi sebagai pengaman apabila sumber pendapatan utama kita berkurang, baik itu karena pemutusan hubungan kerja atau efisiensi perusahaan.
3. Menambah Pendapatan
Di masa pandemi seperti sekarang usahakan tidak menggantungkan hidup hanya dari satu sumber pendapatan. Sumber pendapatan kedua, ketiga, dan seterusnya akan menjadi proteksi jika terjadi pemangkasan pada sumber penghasilan utama.
Jika penghasilan utama berasal dari gaji kantor, maka penghasilan tambahan bisa didapatkan dari berdagang maupun bekerja secara lepas.
Penghasilan tambahan juga bisa membantu banyak hal misalnya menambah dana darurat, membayar premi asuransi hingga berinvestasi.
4. Proteksi Asuransi Jiwa
Pandemi bisa mengancam nyawa siapa saja. Walau sudah menjaga diri dengan protokol kesehatan, kemungkinan tertular tetap akan terjadi.
Apabila status anda adalah kepala keluarga maka sangat penting untuk memiliki asuransi jiwa. Jika asuransi kesehatan bisa dimanfaatkan ketika sakit, maka asuransi jiwa bisa dicairkan oleh ahli waris jika pemegang asuransi meninggal dunia. Asuransi jiwa direkomendasikan untuk tulang punggung keluarga.
5. Waspadai Pengeluaran Tidak Tetap
Pengeluaran tidak tetap di masa pandemi biasanya berkisar pada memanfaatkan jasa online atau mengirim buah tangan kepada kerabat.
Lakukan pencatatan keuangan secara disiplin untuk mengetahui nominal pengeluaran tidak tetap ini. Kemudian, evaluasi pos keuangan agar bulan berikutnya bisa menekan pengeluaran tersier.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni