Berprestasi dalam Nilai Ekspor Pertanian, Jateng Raih Abdi Bakti Tani Tahun 2021

Senin, 13 September 2021 | 17:32 WIB
Berprestasi dalam Nilai Ekspor Pertanian, Jateng Raih Abdi Bakti Tani Tahun 2021
Penyerahan Abdi Bakti Tani Tahun 2021 oleh Wapres, Ma'ruf Amin. (Dok: Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinyatakan berprestasi dan berhasil meraih penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021, untuk Kategori Provinsi dengan Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi 2019-2020. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin di Istana Negara, Jakarta.

Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu tercatat memiliki peningkatan ekspor mencapai Rp8,3 triliun untuk komoditas pertanian. Angka itu lebih unggul dari empat provinsi lain, yakni Kalimantan Timur sebesar Rp6,7 triliun, Jambi sebesar Rp5,1 triliun, Kalimantan Barat sebesar Rp4,4 triliun, dan Sulawesi Utara memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp3,9 triliun.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Tri Susilarjo menuturkan,keberhasilan itu tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan pihaknya, misalnya menggiatkan fasilitasi temu usaha antara petani produsen dan pelaku usaha, khususnya eksportir untuk membangun kemitraan.

"Kedua, peningkatan produksi, provitas setta kualitas hasil pertanian dengan penerapan GAP (Good Agricultural Practices) atau Norma Budi daya Baik (NBB)," ujarnya.

Baca Juga: Polda Jateng Cek Kondisi Sungai Bengawan Solo Tercemar, Ini Hasilnya

Tak kalah penting, lanjut dia, membangun komitmen pada semua stakeholder, kemitraan yang berperan dalam mewujudkan tujuan atau target yang dimitrakan.

"Keberhasilan ini akan terus kami tingkatkan untuk selalu berkontribusi kebutuhan pangan," imbuhnya.

Sementara itu, Maruf Amin, dalam sambutannya mengapresiasi capaian dan kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan produksi. Pertanian juga dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Karena itu, kita harus bersyukur bahwa di tengah disrupsi yang diakibatkan pandemi, sektor pertanian ternyata mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional," ujarnya, yang didampingi Menteri Pertanuan RI, Syahrul Yasin Limpo, dalam acara Penganugrahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 yang diselenggarakan secara luring di Istana Wapres Jakarta, Senin (13/9/2021)

Wapres mengingatkan, selama ini, ada 3 hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia. Ketiganya adalah melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.

Baca Juga: Pertama Kali Gubernur Jateng Datang ke Karimunjawa, Begini Sambutan Warga

"Kita tahu, dalam 2 tahun terakhir kebutuhan pangan kita sangat menjanjikan. Hal inilah yang terlihat pada minggu ketiga di Bulan Agustus 2021, dimana stok beras kita mencapai 7,60 juta ton, kemudian total ekspor berdasarkan catatan BPS mencapai Rp2,24 miliar dolar AS," paparnya.

Di sisi lain, sektor pertanian mampu menyerap jutaan tenaga kerja yang terdampak PHK. Berdasarkan hasil survei BPS, angkatan kerja nasional yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian.

"Tumbuhnya pertanian di masa krisis seperti ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi integratif dan kolaboratif antar insan pertanian serta komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI