Harga Gas Alam Tiba-tiba Jadi Mahal, Ada Apa?

Senin, 13 September 2021 | 08:12 WIB
Harga Gas Alam Tiba-tiba Jadi Mahal, Ada Apa?
Ilustrasi fasilitas penyimpanan dan distribusi 'Compressed Natural Gas (CNG).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang tahun ini harga gas alam tiba-tiba melonjak tinggi, bahkan telah naik berkali-kali lipat, situasi ini membuat kaget sejumlah konsumen di Amerika Serikat (AS) karena tagihan akan penggunaan gas alam untuk listrik melonjak tinggi.

Gas alam sangat berlimpah di Amerika Serikat dan dengan harga yang murah selama bertahun-tahun, sehingga lonjakan harga ini sangat mencolok. Kenaikan harga ini juga telah mengangkat saham perusahaan yang berspesialisasi dalam produksi gas alam.

Mengutip CNBC, Senin (13/9/2021) harga gas alam di pasar berjangka untuk kontrak Oktober naik di atas 5 dolar AS per satu juta British thermal unit, atau mmBtus, untuk pertama kalinya sejak Februari 2014.

Selain permintaan listrik dan pemanas, gas alam merupakan bahan baku penting dan digunakan dalam pengolahan bahan kimia, pupuk, kertas dan kaca, di antara produk lainnya.

Baca Juga: Perusahaan Pupuk Minta Harga Gas Murah, Untuk Tekan Biaya Produksi

“Kami tidak memiliki pasokan gas alam yang ketat selama bertahun-tahun. Kami sedang mengamatinya tahun ini,” kata John Kilduff, partner Again Capital.

Harga gas alam telah terperangkap dalam badainya sendiri, pasokan yang lebih rendah dan permintaan yang meningkat. Harga melonjak lebih tinggi, pertama karena panas yang belum pernah terjadi sebelumnya memicu permintaan AC di seluruh AS, terutama di Northwest.

Akibatnya, lebih sedikit gas yang disimpan untuk bulan-bulan musim dingin, selama periode injeksi musim panas yang penting.

Selain itu, cuaca musim dingin yang lebih dingin dari biasanya membuat harga bisa melonjak lebih tinggi.

“Apa pun yang mendekati rata-rata bentuk deviasi standar penuh kemungkinan akan memicu lonjakan harga yang menyebabkan kehancuran permintaan dengan gas di atas 10 dolar AS/mmBtu,” catat analis Goldman Sachs. Harga gas terakhir setinggi itu pada 2008.

Baca Juga: Subsidi Dinilai Tidak Tepat Sasaran, LPG 3 Kg Nantinya Hanya untuk Pemegang Kartu Sembako

Kilduff mengatakan gas alam terikat erat dengan perekonomian, dan untuk jangka waktu yang lama harga tidak menjadi masalah. Sekarang, utilitas akan membayar lebih dan begitu juga beberapa konsumen yang memiliki skema penetapan harga waktu nyata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI