Pengusaha Wedding Organizer Minta Diberi Kelonggaran Acara Pernikahan

Jum'at, 10 September 2021 | 15:22 WIB
Pengusaha Wedding Organizer Minta Diberi Kelonggaran Acara Pernikahan
ILUSTRASI Pernikahan. (Shutterstock & Unsplash/Thomas AE)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengusaha jasa pernikahan atau wedding organizer (WO) yang tergabung Forum Komunikasi Asosiasi Industri Pernikahan Indonesia mengirimkan surat permintaan audensi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Dalam surat bernomor 001/ DPP/ FKAIPI/ IX/ 2021 ini, berisikan keluh kesah pengusaha WO di masa Pandemi Covid-19.

Pengusaha yang terdiri dari 11 Asosiasi ingin audiensi dengan Mendagri untuk meminta kelonggaran pemerintah, agar kegiatan pernikahan dibolehkan selama PPKM ini.

Pasalnya, dalam Inmendagri Nomor 38 Tahun 2021 kegiatan pernikahan pada level 4 untuk resepsi ditiadakan, kemudian, level 3 Resepsi Pernikahan dapat diadakan dengan maksimal 20 undangan dan tidak mengadakan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Festival Tiga Danau Kaltim Digelar Pertengahan September Secara Virtual

Lalu, pada level 2, resepsi pernikahan dapat diadakan dengan maksimal 50 (lima puluh) undangan dan tidak mengadakan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.

"Kami menyampaikan permohonan kebijaksanaan bapak/ibu untuk dapat memberikan kemudahan & kelonggaran kepada kami dalam menyelenggarakan acara dengan menggunakan prosentase (%) dari kapasitas undangan, mengingat kapasitas undangan untuk penyelenggaraan Resepsi Pernikahan di tiap-tiap gedung pertemuan berbeda antara satu dengan lainnya, dimulai dari tingkatan kecil, sedang dan besar," tulis Surat tersebut yang diterima Suara.com, Jumat (10/9/2021).

Dalam surat itu, Para pengusaha WO juga memberikan usulan-usulan kepada Mendagri, agar kegiatan pernikahan bisa tetap jalan dengan prokes dengan ketat.

Adapun, usulan tersebut diantaranya

Level 4

Baca Juga: Kapan PPKM akan Berakhir? Begini Penjelasan Menteri Luhut

  • Maksimal 35% dari kapasitas normal ruangan
  • Tidak menerapkan makan di tempat dan hanya menggunakan hampers

Level 3

  • Maksimal 35% dari kapasitas normal ruangan
  • Tidak menerapkan makan di tempat dan hanya menggunakan hampers

Level 2

  • Maksimal 50% dari kapasitas normal ruangan dengan konsep makan duduk.
  • 25% makan dine in dan/atau 50% menggunakan hampers

Level 1

  • Maksimal 75% dari kapasitas normal ruangan
  • 35% makan dine in dan/atau 75% menggunakan hampers

"Kami tidak berputus asa dan tidak mengenal lelah untuk berupaya ke semua pihak yang mau mendengarkan aspirasi kami. Kami yakin dengan perubahan Kebijaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan diterapkan pemerintah di kehidupan kami dalam bermasyarakat dan bekerja, pasti akan memberikan kesempatan untuk Industri Pernikahan Indonesia yang kami cintai ini bangkit, dan bergerak maju," Isi surat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI