Pandemi Covid-19 Diprediksi Bakal Ganggu Rantai Pasok Global Hingga 2023

Jum'at, 10 September 2021 | 09:54 WIB
Pandemi Covid-19 Diprediksi Bakal Ganggu Rantai Pasok Global Hingga 2023
Ilustrasi Corona Terhadap Ekonomi. (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisis chip semikonduktor telah membuat banyak industri global mengalami penurunan produksi, mulai dari industri otomotif, telepon pintar hingga barang elektronik. Pandemi Covid-19 menjadi biang kerok kelangkaan ini semua.

Menurut ekonom John Rutledge, pandemi Covid-19 akan terus mengganggu rantai pasokan global dan berkontribusi pada semi-logam hingga 2023.

“Sifat epidemi adalah bahwa mereka tidak hanya memiliki gelombang infeksi tunggal. Mereka memiliki banyak gelombang infeksi, “kata kepala strategi investasi Safanad dikutip dari CNBC, Jumat (10/9/2021).

Rutledge memperingatkan bahwa varian Covid akan terus menutup pelabuhan. Seperti halnya yang terjadi bulan lalu di pelabuhan Ningbo-Zhoushan China, yang merupakan pelabuhan tersibuk ketiga di dunia.

Baca Juga: BI Sebut Ekonomi Global Bisa Tumbuh Lebih Tinggi dari Perkiraan

“Itu karena sejumlah kecil infeksi yang berkembang di sana,” kata Rutledge.

Dia mencatat penutupan sejumlah pelabuhan akan berbarengan dengan kurangnya pasokan dan bahan baku.yang dibutuhkan sektor industri, karena hampir sebagian besar bahan baku tersebut dikirim melalui kapal.

“Jika Anda tidak bisa mendapatkan bahan yang Anda butuhkan, Anda harus memperlambat produksi," katanya.

Tak hanya itu dia bilang, jika kondisi ini terus terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran akan terjadi, karena pabrik berhenti beroperasi.

“Tetapi cukup jelas bagi saya bahwa kekurangan pekerja ini tidak akan hilang dalam tiga bulan atau enam bulan atau 12 bulan.” katanya.

Baca Juga: Sinergi Bersama untuk Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural

Rutledge mengaitkan setengah dari inflasi dengan masalah rantai pasokan. Tapi apa yang mengganggu produksi mungkin bullish untuk pasar dan prognosis jangka menengah hingga jangka panjang untuk pemulihan ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI