Suara.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut, pemerintah telah membuat regulasi yang mengharuskan agar investor bekerja sama dengan para pengusaha lokal.
Menurutnya, ini penting agar peran serta para pengusaha daerah juga ikut dirasakan dalam proyek investasi.
Selain itu, kata dia, investor yang menggandeng pengusaha lokal bisa juga mendapatkan insentif dari pemerintah.
"Syarat utama sekarang kalau kita memberikan insentif harus ada kolaborasi dengan pengusaha daerah karena saya tidak pengin orang daerah hanya menjadi objek dari kehadiran sebuah investasi. Saya pengin daerah jadi subjek dan objek dalam pembangunan ekonomi," kata Bahlil dalam sebuah Webinar, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Asal Usul Holywings, dari Kedai Nasi Goreng Hingga Nikita Mirzani Jadi Pemegang Saham
Bahlil mengatakan, kolaborasi itu harus mendapat dukungan agar adanya pemerataan investasi.
Ia juga mengklaim keseimbangan antara investasi asing dan dalam negeri, serta antara Jawa dan Luar Jawa mulai berimbang.
Keseimbangan itu diharapkan akan memberikan dampak pada keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi antardaerah.
Tapi, kata dia, dalam kolaborasi antara investor dan pengusaha lokal ini dirinya tidak ingin adanya praktik sekongkolan yang terjadi.
Bahlil tidak ingin ada praktik nepotisme dalam penunjukan pengusaha lokal dalam suatu proyek karena menjadi tim sukses sebuah Kepala Daerah.
Baca Juga: Sejarah Holywings: Tempat Nongkrong Viral, Dulunya Kedai Nasi Goreng
"Bukan pengusaha proposal yang karena tim sukses kepala daerah A, kepala daerah B, tanpa memerhatikan kualitas dan kinerjanya kemudian ditunjuk," katanya.
Bahlil juga mendorong transformasi ekonomi yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan, transformasi ekonomi yang menjadi indikator utamanya adalah bagaimana bisa memberikan nilai tambah dengan instrumen industriliasisasi.
“Kayu kita (di Papua) luar biasa, tapi tidak ada yang masuk 10 besar dunia untuk mebel,” katanya.