Suara.com - Lippo Karawaci menaikkan target pra-penjualan tahun 2021 menjadi Rp4,2 triliun dari sebelumnya Rp3,5 triliun.
Hal ini didukung oleh kuatnya kinerja pra-penjualan semester I/2021 yang bertumbuh sebesar 122 persen YoY (year on year) dan performa Kuartal III tahun 2021 yang terus menunjukkan kinerja positif.
Angka ini naik sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan target yang diberikan pada awal tahun 2021. Jika target berhasil dicapai, pra-penjualan tahun 2021 akan naik 7 persen YoY dibandingkan dengan pra-penjualan tahun 2020 yang sebesar Rp2,67 triliun.
"Manajemen meyakini dapat mencapai revisi kenaikan target pra-penjualan Full Year 2021 karena didasari oleh ekspektasi keberhasilan peluncuran Fase 2 dari Cendana Parc di Lippo Village, penjualan produk apartemen yang siap huni serta kelanjutan penjualan tanah industri dan properti komersil di Lippo Cikarang," kata CEO Lippo Karawaci John Riady dalam keterangan pers, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Berkat Insentif Pemerintah, Minat Masyarakat Beli Properti Bakal Tinggi
Sampai dengan bulan Agustus 2021, Lippo Karawaci telah berhasil membukukan pra-penjualan sebesar Rp3,1 triliun didukung oleh peluncuran produk rumah tapak dengan harga terjangkau di Lippo Village dan penjualan yang sama baiknya pada anak usaha perusahaan. Pada pekan ini, Lippo Karawaci akan meluncurkan produk rumah tapak Cendana Parc Fase 2.
Pada Semester I/2021, pendorong utama kenaikan pra-penjualan adalah dari rumah tapak Cendana Icon dan Cendana Parc Fase 1.
Peluncuran Cendana Parc Fase 2 pada Semester II/2021 diperkirakan mendukung tercapainya revisi target pra-penjualan 2021.
Sampai dengan akhir tahun 2021, LPKR masih melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja pra-penjualan.
Selain itu didukung juga oleh kontribusi dari anak usaha Lippo Cikarang melalui penjualan tanah industri, komersil dan Waterfront Estates.
Baca Juga: LPKR Mengedepankan Prinsip Berkelanjutan dalam Pengembangan Properti