Ia harus rela mengambil pekerjaan apa pun meski tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan impiannya. Bahkan jika upah dari pekerjaan tersebut tak sebanding dengan beban kerjanya.
"Ya cuman itu kalau misalnya dapat dari situ (pekerjaan di bidang lain) biasanya gajinya itu enggak sebanding sama pekerjaannya," ungkap Akmal.
Ia berkisah selama sebulan belakang ini sudah mencoba melamar di tiga tempat. Beruntung, Akmal bisa bekerja di sebuah perusahaan startup digital marketing di bagian administrasi, tapi keberuntungannya hanya sebatas itu. Tak lama ia bekerja, perusahaan tersebut harus gulung tikar terhantam oleh pandemi.
"Lapangan pekerjaan lebih sedikit gara-gara pandemi. Jadi, supply demand-nya enggak imbang. Perusahaannya banyak, cuma penyerapan untuk pekerjaannya sedikit, ditambah lagi pandemi, jadi susah mencari pekerjaan sekarang ini," bebernya.