Suara.com - UMKM di Balikpapan terus berkembang meski dilanda wabah virus corona. Bahkan, beragam produk di sektor kuliner, aksesoris, hingga produk herbal juga terus menunjukkan perkembangan baik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Latitaka Borneo yang menjual produk herbal racikan asli dari Kalimantan.
UMKM Binaan Pertamina ini berhasil menembus pasar Turki pada bulan Juli lalu. Di negara itu, herbal asli Kalimantan itu dijual di sebuah restaurant bernama Kuscu Konak & Café di Safranbolu, salah satu kota kecil di Turki yang terkenal dengan bangunan bersejarah khas kekaisaran Ottoman.
Diproduksi di sebuah bangunan di Gunung Bahagia, herbal khas Suku Dayak diracik dengan bahan baku dari alam mulai dari akar kuning, pasak bumi, akar tembelekar dan beberapa herbal khas Dayak lainnya.
Meski diracik dengan bahan alami, produk ini mengutamakan higienitas sehingga bermanfaat sebagai obat maupun terapi untuk beberapa penyakit seperti nyeri, flu, batuk, imunitas tubuh, vitalitas, kesehatan kulit, kanker, hepatitis dan lainnya.
Baca Juga: Mimpi Buruk Persebaya di Laga Perdana Liga 1 2021, Dibantai Borneo FC 3-1
Mei Christy selaku pemilik Latitaka Borneo mengatakan, ketekunan, keuletan dan jaringan komunikasi yang luas dibutuhkan bagi sebuah UMKM.
"Dampaknya langsung kami rasakan. Sampai produk kami sampai Ke Turki, semua ini berkat Pertamina,” ungkap Mei.
Sebelum berhasil menembus pasar Turki, Mei mengaku mengikuti promosi sesama pelaku UMKM dalam kelas Sekolah Ekspor Indonesia.
Singkat cerita, salah satu anggota yang berdomisili di Turki mengaku tertarik dengan produk herbal gula merah yang ditawarkan oleh Latitaka.
“Kebutuhan gula merah sendiri dipasok ke Turki dari negara-negara Asia, salah satunya Indonesia. Selain gula merah, mereka juga meminta produk herbal kami untuk gangguan insomnia yang berupakan penyakit dengan persentase besar di Republik Turki. Dan memang baru-baru ini kami juga sudah launching produk herbal khusus untuk gangguan insomnia,” terang Mei, dikutip dari Presisi.
Baca Juga: Laga Perdana di Liga 1, Borneo FC Optimis Raih Kemenangan Malam Ini
Nama Latatika, lanjut Mei berasal dari bahasa daerah Suku Dayak Paser yang berarti hutan kita (lati “hutan”, taka “kita”).
Hingga kini, Latitaka mempekerjakan pemuda dan pemudi Kalimantan sekaligus sebagai upaya menggerakkan ekonomi di sekitar rumah produksi Latitaka.
Tidak hanya itu, Latitaka Borneo juga mendukung pelestarian hutan adat di kawasan Long Gelang Kabupaten Paser serta pendidikan bagi anak-anak Dayak yang kurang mampu.