Suara.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada awal pekan ini, Senin (6/9/2021) bergerak menguat, seiring data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang berada di bawah ekspektasi.
Hari ini, rupiah dibuka menguat 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.247 per dolar AS dibandingkan posisi pada hari penutupan perdagangan sebelumnya di angka Rp14.263 per dolar AS.
"Pada Jumat pekan lalu, data tenaga kerja AS, non farm payrolls, jauh di bawah ekspektasi pasar sehingga memberikan keraguan ke pasar soal waktu pelaksanaan kebijakan pengetatan moneter AS ke depan, baik tapering ataupun kenaikan suku bunga," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra.
Ia berpendapat, keraguan itu berdampak pada pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Ia menilai rupiah mungkin berpeluang menguat terhadap dolar AS dengan sentimen tersebut.
Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS Balikpapan Sisa 18 Persen, ICU 58 Persen
"Ditambah dengan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia yang terus membaik, juga membantu memberikan sentimen positif ke rupiah," ujar Ariston dikutip dari Antara.
Faktor domestik juga memberi pengaruhm seperti kasus COVD-19 ynang bertambah 5.403 sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,13 juta kasus.
Sementara, jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 392 kasus sehingga totalnya mencapai 135.861 kasus.
Jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 10.191 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,84 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 155.519 kasus.
Terkait vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 66,78 juta orang dan vaksin dosis kedua 38,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Baca Juga: Jika Penuhi Syarat Ini, Peserta SKD CPNS 2021 Solo Boleh Ikut Tes meski Belum Divaksin
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.200 per dolar AS hingga Rp14.230 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.300 per dolar AS.
Pada Jumat (3/9/2021) kemarin, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.263 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.273 per dolar AS.