Banyak Anak Muda di Maluku Tenggara Jadi Petani Bawang Merah, Bupati Bangga

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 04 September 2021 | 13:27 WIB
Banyak Anak Muda di Maluku Tenggara Jadi Petani Bawang Merah, Bupati Bangga
Petani Bawang Merah. (Foto: Antaranews.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Maluku Tenggara (Malra) M Thaher Hanubun mengaku bangga banyak pemuda di daerahnya terutama Yafavun, kini memilih profesi sebagai petani bawang merah.

"Banyak petani muda yang mulai bertani dan di Ohoi (Desa) Yafavun ini, didominisi anak muda. Itu menjadi suatu kebanggaan bagi saya, karena pemuda sudah berpikir bahwa lewat bertani dapat menghidupi mereka," katanya di Langgur, Malra, Sabtu (4/9/2021).

Thaher ikut panen bawang merah milik kelompok tani di Ohoi Yafavun, Kecamatan Kei Kecil Timur di lahan seluas sembilan hektare pada Jumat (3/9/2021).

Ia menyemangati para petani untuk terus bertani dengan baik sehingga bisa membuka lapangan kerja secara swadaya.

Baca Juga: Cara Mudah Atasi Aglonema Layu, Cuma Butuh Larutan Bawang Putih dan Merah

"Bertani adalah pekerjaan yang mulia, bertani dapat menghidupkan dan dapat membuka lapangan kerja," kata Thaher

Ia mengaku senang dan bangga atas hasil panen kelompok tani tersebut. Ohoi Yafavun dan Abean merupakan sentra bawang merah di Malra, yang kini sudah mampu bersaing dengan produk serupa dari luar daerah seperti Kota Palu, Sulteng.

Meski begitu, ia mengakui dalam mengembangkan pertanian, petani ataupun kelompok tani banyak menghadapi persoalan, seperti pemasaran, pupuk, dan akses ke lahan pertanian.

"Pemda selalu berupaya hadir bersama-sama dengan petani untuk bagaimana mencari solusi, seperti soal pemasaran hasil, pupuk, dan persoalan lainnya," katanya.

Menurut dia, Pemda Malra hadir bagi petani guna memberikan dukungan baik itu oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian maupun Dinas PMD.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Sakit Gigi

"Pemda harus menyiapkan gudang dan mencari pasar di luar daerah, sehingga petani tidak lagi sulit untuk memasarkan hasilnya," ujar Thaher.

Akses ke lahan pertanian juga menjadi satu persoalan, karena lahan jauh dari rumah petani. "Saya bersama instansi teknis akan berupaya untuk menjawabnya, seperti adanya mobil angkutan untuk membantu petani," ujarnya.

Menurut dia, penting bagi petani tetap giat dan telaten, kemudian kualitas hasil pertanian juga dijaga agar produk bersaing dengan daerah lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI