Tiga Menteri Jamin UMKM Bisa Masuk Rantai Pasok Global

Jum'at, 03 September 2021 | 17:15 WIB
Tiga Menteri Jamin UMKM Bisa Masuk Rantai Pasok Global
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Jogja Expo Center (JEC) untuk memantau vaksinasi Covid-19 bagi para pelaku UMKM, Kamis (8/4/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bekerjasama menjamin rantai pasok UMKM.

Ketiga menteri bakal memastikan UMKM dan IKM terhubung dalam rantai pasok global yang bertujuan untuk mendorong peningkatan ekspor dan penguatan substitusi impor.

Teten Masduki menyampaikan salah satu upayanya ialah sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN yang bertujuan untuk mendorong masuknya koperasi, UMKM, dan IKM dalam rantai pasok BUMN.

"Implementasi kegiatan ini, sebagai percontohan adalah kemitraan koperasi, UMKM dan IKM dengan enam BUMN, yakni PT Pertamina, PT PLN, PT Kimia Farma, PT Krakatau Steel, Perum Perhutani dan RNI (Persero). Untuk tahap awal ada sembilan," ujar Teten dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemitraan Koperasi, UMKM/IKM dalam Rantai Pasok BUMN, Jumat (3/9/2021).

Teten menuturkan sinergi sangat penting karena merupakan salah satu upaya untuk mendorong, koperasi, UMKM, dan IKM sebagai kekuatan ketahanan ekonomi.

"Lebih dari 64 juta pelaku UMKM berkontribusi sebesar 97 persen pada lapangan kerja dan menyumbang sebesar 60 persen terhadap PDB nasional. Untuk ekspor nasional, UMKM baru mencapai 14 persen, sedangkan usaha besar yang jumlahnya hanya mencapai 0,01 persen mampu memberikan kontribusi hingga 86 persen,” kata Teten.

Baca Juga: 99,9 Persen UMKM Kuasai Ekonomi Indonesia, Menteri Teten Dorong Jalin Mitra Dengan BUMN

Erick Thohir mengatakan dengan adanya kemitraan, koperasi, UMKM, dan IKM kini bisa diutamakan untuk mengikuti pengadaan barang dan jasa senilai di bawah Rp14 miliar yang berkaitan langsung dengan rantai pasok serta proses bisnis di BUMN.

"Tentu ini harus dilakukan sesuai tata kelola yang baik, dan spesifikasi yang telah ditetapkan," kata Erick.

"Kami sudah memulai dengan enam BUMN: Pertamina, PLN, Kimia Farma, Krakatau Steel, Perhutani, dan RNI, dan secara bertahap digulirkan ke BUMN lainnya."

Ia menyebutkan proyek yang sudah dikolaborasikan, antara lain penyediaan modular Pertashop oleh usaha binaan Kementerian Koperasi dan UKM serta penyediaan pengecoran logam di beberapa proyek PLN oleh usaha binaan Kementerian Perindustrian.

Kemitraan ini tidak hanya berdampak positif untuk koperasi, UMKM, dan IKM serta perputaran ekonomi, kata Erick.

Baca Juga: Bantu UMKM, Erick Thohir Tak Mau BUMN Jadi Sebuah Kartel

"Ada peran strategis dalam peningkatan TKDN di BUMN dengan mengurangi penggunaan komponen produk impor dalam proses produksinya. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri yang dimulai dari Pemerintah dan BUMN," kata Erick.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI