Suara.com - Setidaknya 38 unit truck bermuatan logistik tujuan Waingapu, Nusa Tenggara Timur tertahan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat selama dua bulan karena tidak ada kapal yang akan memberangkatkan ke daerah tujuan.
Dijelaskan oleh salah satu sopir ekspedisi Jawa, Bali, NTT, Ombu Domu Ninggeding, ia sudah menunggu keberangkatan kapal selama dua bulan di pelabuhan.
"Kami sudah dua bulan mengendap di Lembar, karena menyangkut PPKM, tapi sekarang sekarang PPKM Jawa sudah memperbolehkan logistik Bali-Jawa, namun ada kendala lain," katanya di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (3/9/2021).
KM Egon selaku kapal engangkut truck logistik ke Waingapu, NTT, hingga kini belum jelas kapan akaan berangkat. Hal itu juga sudah dikeluhkan kepada pihak terkait agar diberikan fasilitas lain sebagai pengganti KM Egon.
Baca Juga: Protes PPKM, Wanita Ini Telanjang Dada di Kantor DPRD
"Supaya logistik ini berjalan lancar dan komunikasi sudah dilakukan dengan pihak Egon, namun batal datang dan molor sampai dengan saat ini," ujarnya, dikutp dari Antara.
Menurut Ombu, barang-barang logistik yang diangkut berbagai macam, mulai dari bahan bangunan hingga sembako, karena permintaan bahan kebutuhan pokok di Sumba, tergolong tinggi.
"Logistik ini sangat penting, karena ada yang sedang membawa donasi untuk bencana beberapa waktu yang lalu," kata dia.
Eman, sopir truk logistik lainnya mengatakan dirinya bisa saja lewat Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima, menuju Waingapu, Sumba, NTT. Tapi ukuran kapal yang melayani rute tersebut relatif kecil.
"Tidak bisa memuat untuk kendaraan logistik ini, di mana tinggi muatannya 380, sehingga bila dipaksakan masuk, dipastikan barang muatan hancur saat memasuki kapal," tuturnya.
Baca Juga: PPKM Level 3, Ini 8 Kelurahan di Kota Bekasi dengan Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi
Selain itu, biaya perjalanan Lembar-Sape dan Waingapu tentunya bakalan membengkak, sementara sudah tidak ada untuk membiayai perjalanan ini.
"Uang sudah habis, sementara pemilik barang menanyakan kapan barangnya tiba, namun setelah diberikan penjelasan, memaklumi akan kesulitan dan kendala yang kami alami," tutur Eman.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar Iptu Irvan Surahman mengatakan akibat tertundanya keberangkatan, puluhan sopir truck logistick tersebut mengalami kesulitan dalam bertahan hidup di pelabuhan.
"Kami berupaya membantu dalam memenuhi sekedar kebutuhan makan dan minum, seperti kegiatan program Jumat berkah hari ini, menyasar sopir truk yang tertunda keberangkatannya," pungkasnya.