Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, perlu ada terobosan untuk mengubah struktur ekonomi yang didominasi usaha mikro agar dapat naik kelas menjadi lebih baik.
Terlebih saat ini, 99,9 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menguasai ekonomi Indonesia. “Usaha mikro ini kebanyakan informal dan tidak produktif,” kata Teten, Jumat (3/9/2021).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bank Dunia memberikan rekomendasi agar Indonesia menyiapkan pekerjaan kelas menengah dengan tiga strategi terintegrasi.
Pertama, peningkatan pertumbuhan produktivitas secara menyeluruh. Kedua, mengalih aktivitas ekonomi dan pekerja ke sektor perusahaan dan pekerjaan yang lebih produktif serta menghasilkan pendapatan lebih tinggi.
Terakhir, membangun angkatan kerja dengan keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan kelas menengah, termasuk keterampilan kognitif, interpersonal, dan digital.
“Jadi, kemitraan UMKM dan BUMN dalam rantai pasok ini saya kira ini salah satu terobosan,” ucap Teten, dikutip dari Antara.
Jika melihat produk-produk UMKM di Jepang, China, dan Korea Selatan, katanya, sudah berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Sehingga, UMKM di negara-negara tersebut menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional dan global.
Di Indonesia, keterlibatan rasio produk UMKM dan rantai pasok nilai global masih rendah dengan presentase hanya 6,3 persen.
“Jauh di bawah Malaysia yang sudah mencapai 46,2 persen, Thailand 29,6 persen, Vietnam 20,1 persen, dan Filipina 21,4 persen,” terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Tak Asal, Kebijakan Serampangan Berdampak Pada Ekspektasi Pelaku UMKM
Selain itu, dikatakan kontribusi ekspor UMKM juga masih rendah dengan persentase 14 persen, jauh dibandingkan China sebesar 70 persen dan Jepang sebanyak 54 persen.