Suara.com - Investor strategis akan berinvestasi di PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) melalui private placement, menyusul pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) BABP yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan.
Terkait harga pelaksanaan rights issue yang di bawah harga pasar, hal itu dinilai justru akan menguntungkan pemegang saham.
"Investor ritel aman. Dalam rights issue BABP tidak ada standby buyer dan BCAP hanya akan mengambil sebagian dari sisa rights tidak kurang dari Rp200 miliar, itu karena sisanya dicadangkan untuk investor strategis," kata Presiden Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) Wito Mailoa, ditulis Jumat (3/9/2021).
Hal itu dijelaskan Wito guna menjawab pertanyaan media yang menanyakan mengenai informasi dalam prospektus BABP.
Baca Juga: OJK Restui Rights Issue BABP dengan Target Himpunan Dana Rp 4,5 Triliun
Dalam prospektus, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) sebagai pemegang saham utama MNC Bank akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya tidak kurang dari Rp200 miliar atau setara dengan 628,93 juta saham.
Selanjutnya, Wito optimistis pasar menyambut positif aksi korporasi pelaksanaan HMETD BABP tersebut, di mana BCAP akan menyerap sebagian saham BABP. Ditambah lagi, ada investor strategis yang akan masuk BABP.
Seperti diketahui, BABP berencana menambah modal melalui HMETD, menargetkan 14.234.614.922 saham seri B, dengan rasio 2:1 (dua saham lama akan mendapatkan satu HMETD), maksimal 33,33% dari total modal disetor setelah HMETD.
Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp4,5 triliun.
Pada harga saat ini, Price-to-Book Value (PBV) pasca-HMETD akan berada pada 2,79x dibandingkan dengan PBV sebesar 7,41x pada penutupan perdagangan kemarin.
Baca Juga: Transaksi Online Kartu Kredit BABP Naik 13 Persen
Valuasi yang cukup murah dibandingkan dengan bank digital lainnya di Indonesia tersebut memberikan investor kesempatan untuk memulai bersama agenda pertumbuhan bisnis dengan peningkatan yang signifikan ke depan.
Oleh karena itu, Wito meyakini seluruh saham baru yang akan diterbitkan BABP akan terserap.
Terlebih, harga pelaksanaan rights issue tersebut di bawah harga pasar saat ini, sehingga menguntungkan bagi investor.
"Justru menguntungkan pemegang saham, karena bisa menambah kepemilikannya dengan harga murah," ungkapnya.
Jika pemegang saham tidak menambah kepemilikannya, lanjutnya, mereka dapat menjual bukti rights kepada pihak lain.
"Cara mana yang akan ditempuh, keduanya memberikan keuntungan kepada pemegang saham," kata Wito.
Diketahui, BABP telah mendapatkan Pernyataan Efektif dari OJK kemarin, 31 Agustus 2021, untuk melaksanakan HMETD yang direncanakan.
Adapun, jadwal waktu terkait rights issue MNC Bank, yakni:
- 31 Agustus 2021, pernyataan efektif dari OJK
- 10 September 2021, tanggal pencatatan
- 14 - 27 September 2021, periode perdagangan
- 29 September 2021, akhir pembayaran efek tambahan
- 4 Oktober 2021, distribusi
- 4 Oktober 2021, pengembalian uang untuk efek yang tidak terpenuhi
Dana hasil rights issue akan digunakan perseroan, yaitu Pertama, memperkuat struktur permodalan MNC Bank.
Kedua, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Ketiga, mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking, termasuk kemampuan penilaian kredit berbasis AI dan integrasi MotionPay, MotionWallet, MotionVisa, MotionMastercard, MotionInsure, MotionTrade, MotionCredit, dan solusi fintech terkait lainnya ke dalam Ekosistem Perbankan Motion.