Di tengah pandemi yang membatasi interaksi ini, sejumlah perusahaan ecommerce memiliki karakteristik produk yang paling laku yang tidak beda jauh. Di Tokopedia, Bukalapak dan JDID, produk terlaris adalah handphone accessories, home appliances, clothes, hobbies and colllection serta body care.
Berdasarkan data Similiarweb periode Januari-Juni 2021, Tokopedia merupakan platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia.
Per bulan, Tokopedia dikunjungi sebanyak 132,8 juta kali. Menyusul di bawahnya secara berurutan ada Shopee (116 juta kali) dan Bukalapak (28,9 juta).
NPS merupakan salah satu tolak ukur utama bagi bisnis e-Commerce.
Dipelopori oleh Fred Reichheld, penulis The Ultimate Question, NPS adalah matrik loyalitas pelanggan yang memprediksi kemungkinan seorang pelanggan membeli kembali dari penjual atau merekomendasikan langsung kepada teman.
Ada tiga kategori respon dalam NPS, yaitu promotor yang memberikan rekomendasi ke konsumen lain. Kemudian passive yang tidak bersikap dan detractors adalah tipe responden yang tidak memberikan rekomendasi.
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda mengatakan saat ini persaingan bisnis platform e-commerce sangatlah ketat, mereka menawarkan segala kelebihannya masing-masing.
“Tahun lalu Shopee menjadi nomor satu, lalu sekarang Tokopedia mampu bersaing. Perpindahan konsumen ini dikarenakan Tokopedia gencar dalam melakukan program untuk menarik konsumen, salah satunya ongkir gratis yang berkolaborasi dengan Gojek,” katanya.
Dengan banyaknya e-commerce di dalam negeri, menurut Nailul memang membuat persaingan e-commerce dalam mengambil hati konsumen menjadi sangat ketat.
Baca Juga: Potensi Pasar Digital Indonesia Capai Rp 1.700 Triliun di 2025
Namun dari sisi konsumen hal itu sangat baik karena memiliki keleluasan dalam memilih tempat berbelanja, maupun sebagai media pembayaran berbagai keperluan seperti tagihan listrik, internet, kartu kredit, dan lainnya.