Suara.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membuka kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab.
Kerja sama perdagangan ini diawali perundingan antara mendag dengan Minister Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.
Dalam kerja sama ini, Lutfi menilai banyak potensi pedagangan yang bisa dikembangkan. Salah satunya, membuka jalan produk Indonesia bisa masuk ke pasar Afrika.
Ia menjelaskan, UEA nantinya menjadi jembatan produk Indonesia, salah satunya otomotif, agar masuk di Pasar Afrika. Bahkan, Lutfi menargetkan otomotif Indonesia bisa merajai industri di UEA.
Baca Juga: Mendag Targetkan 30 Juta Pelaku UMKM Bertransformasi ke Digital pada 2023
"Kita ingin pasar Afrika lewat UAE, bisa menikmati industri otomotif. Sekarang sudah ada tanda-tanda otomotif kita bisa masuk UEA. Tapi harapannya, di masa depan, otomotif dan mobil kita bisa merajai pasar UEA," ujar Lutfi dalam keterangan pers virtual, Kamis (2/9/2021).
Selain otomotif, mantan Dubes Indonesia untuk AS ini melihat banyak potensi produk dalam negeri yang bisa tenar di UEA.
Misalnya saja, tuturnya, produk perhiasan emas yang dinilai akan digemari dan laku keras di UEA. Selain itu, produk-produk metal juga berpotensi laku di UEA.
"Jadi saya lihat ada beberapa item yang sangat penting seperti perhiasan emas, kemudian ingin menjual basic metal seperti stainless steel. Meski UAE penjual alumina, kita juga ingin bekerja sama," ucap dia.
Dalam hal ini, Lutfi memastikan perundingan kerja sama dengan UEA tidak berlangsung lama. Bahkan, ia mengklaim perundingan ini telah ada keputusan dalam waktu setahun.
Baca Juga: Tekad Mendag Bawa Indonesia Pemain Utama Ekonomi Digital di Asia Tenggara
"Perundingan kerja sama ini, kami janji selesaikan dalam waktu satu tahun," imbuh Mendag.
Untuk diketahui, total perdagangan Indonesia dengan UEA pada periode Januari-Juni 2021 mencapai USD 1,86 miliar.
Sedangkan ekspor Indonesia ke UEA Pada periode tersebut, mencapai sebesar USD 0,85 miliar.
Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis. Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD 1 miliar.