Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“Mungkin ada sedikit pengurangan nilai ekonomi,” ujar dia, di Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Apabila dibandingkan dengan pelaksanaan PON Riau tahun 2012 dan PON Jawa Barat tahun 2016 yang diperkirakan lebih dari Rp100 miliar, lanjut dia, perolehan keuntungan PON di Papua mungkin akan sedikit menurun.
Meski demikian, ia mengatakan, akan ada dampak positif dari sisi ekonomi karena sekitar 11.000 orang akan datang ke sana sebagai peserta maupun wisatawan.
Baca Juga: Atlet Bebas COVID-19, Taekwondo Jabar Optimis Sabet Banyak Medali di PON Papua
Dalam pelaksanaan PON, kata dia, banyak UMKM yang akan diuntungkan. Antara lain pemilik penginapan, penjual merchandise, makanan dan minuman, serta pengrajin.
“Sektor-sektor ini yang sudah dikerjasamakan oleh pemerintah daerah untuk kita siapkan,” ungkap dia, dikutip dari Antara.
Selain itu, PON kali ini jadi ajang promosi berbagai produk UMKM dari Papua. Hal ini didukung dengan ditunjuknya Raffi Ahmad sebagai ambasador PON.
“Kita pakai PON sebagai momentum untuk mendorong UMKM di Papua onboarding di Papua media sosial atau loka pasar yang disesuaikan dengan skala dan trade area,” sebut Teten.
Adapun produk-produk yang potensial diperjualbelikan selama berlangsungnya PON XX Papua antara lain, olahan ikan, madu hitam, olahan sagu, lalu essential oil massoia yang dijual Rp10 juta per kilogram. Kemudian, aneka produk kerajinan seperti noken dan anyaman.
Baca Juga: Nasabah BRI Wajib Catat, Cara Cek BLT UMKM 2021 Tahap 3
“Itu adalah potensi-potensi yang bisa disajikan atau promosikan selama PON Papua,”pungkas Menkop-UKM.