Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan secara resmi menggabungkan empat BUMN pelabuhan. Keempat BUMN pelabuhan tersebut adalah PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero).
Nantinya nama perusahaan tersebut akan diganti dengan nama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penggambungan 4 BUMN pelabuhan ini demi menurunkan biaya logistik nasional yang saat ini dirasa masih cukup mahal.
"Kita akan membantu untuk menurunkan biaya logistik nasional yang saat ini masih mencapai 23 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," kata Kartika dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: Kementerian BUMN Apresiasi Pertumbuhan BRI
"Tentunya dengan terintegrasinya pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia akan bisa menurunkan biaya-biaya di pelabuhan secara signifikan," tambah Kartika.
Dia menambahkan, integrasi itu juga diharapkan meningkatkan investasi dan menciptakan efek pengganda yang mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat secara lebih luas.
Integrasi ini juga dipastikan akan memberi kemudahaan, khususnya bagi pelaku industri dalam menggunakan jasa kepelabuhanan.
Untuk mewujudkan integrasi Pelindo ini, Kartika mengaku telah membentuk tim yang merupakan gabungan dari jajaran kementerian, direksi dan tim konsultan.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan adalah opsi yang paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.
Baca Juga: Sebut Dakwaan Jaksa KPK Kabur, RJ Lino Memohon Hakim Kabulkan Eksepsinya
Dalam rancangan penggabungan, Pelindo II akan menjadi Perusahaan Penerima Penggabungan dan Pelindo I, Pelindo III dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
Proses integrasi Pelindo rencananya akan terlaksana awal bulan depan. Peraturan Pemerintah tentang Penggabungan BUMN Pelabuhan ini masih dalam proses penerbitan. Kemudian selanjutnya akan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan.
Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, menyampaikan bahwa, Pelindo kedepan akan memiliki kontrol dan kendali strategis yang lebih baik.
"Pengembangan perencanaan akan menjadi lebih holistik untuk jaringan pelabuhan, yang akhirnya akan menurunkan biaya logistik," kata Arif.
Pelindo terintegrasi selanjutnya tidak akan dikelola berdasarkan wilayah melainkan berdasarkan lini bisnis sehingga dapat fokus untuk mengembangkan potensi bisnis ke depan.
Menurut Arif, pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset, dan SDM.
“Terintegrasinya Pelindo memiliki banyak manfaat bagi perusahaan maupun bagi ekonomi nasional. Salah satunya ialah dengan membuka kesempatan perusahaan untuk go global. Integrasi ini akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs,” kata Kartika.