Menurut dia, dalam skenario pertumbuhan ekonomi enam persen pada jangka panjang, sektor industri manufaktur merupakan peringkat kedua setelah jasa yaitu masing-masing sebesar 25 persen dan 52 persen pada 2045, setelah itu baru sektor pertanian sebesar 7 persen.
Untuk itu, Satya menambahkan sesuai konsep transisi energi, maka industri manufaktur perlu diarahkan menggunakan energi yang efisien dan bersih.
"Ke depan, industri manufaktur yang hemat energi dan juga bersih akan memegang posisi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Satya, dikutip dari Antara.
Pada kesempatan itu, Satya juga menyampaikan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, DEN mempunyai tugas merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional (KEN), menetapkan rencana umum energi nasional (RUEN), menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral.
Pada sesi terakhir ia mengatakan, mengenai peran dan kerja sama pemerintah dan stakeholders juga merupakan peran penting sebagai langkah dan upaya mengatasi krisis ekonomi selama masa pandemi.
Pembicara webinar lainnya, Semuel Linggi Topayung, Ketua LPPN, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sudah menunjukkan tren yang baik.
Namun, pemerintah belum bisa lepas dari tekanan baik internal maupun eksternal hingga 2022. Oleh sebab itu, menurut Semuel, pentingnya kolaborasi seluruh stakeholders untuk menjamin kemerdekaan dari krisis ekonomi.
Sedangkan, Billy Gracia Mambrasar, Staf Khusus Presiden, mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi krisis ekonomi Indonesia saat ini adalah dengan mendukung program pemerintah pada sektor pengembangan SDM, serta pengembangan pendidikan dan kesehatan.
Ia mengatakan ketiga sektor tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo, selain partisipasi seluruh masyarakat juga sangat penting dalam upaya mengatasi krisis ekonomi saat pandemi.
Baca Juga: Warga Cianjur Lumpuh Usai Divaksin Masih Dirawat di Puskesmas
Sementara, Ismail Pakaya, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Politik dan Kebijakan Publik Kementerian Ketenagakerjaan, mengatakan saat ini pemerintah telah banyak melakukan strategi dalam upaya mengatasi krisis ekonomi saat pandemi.