Suara.com - Angka inflasi Indonesia turun 0,03% secara bulanan atau month to month (mom) pada Agustus tahun ini meski saat ini masih dalam kondisi pandemi dan penerapan PPKM.
Dengan data tersebut, secara akumulasi laju inflasi dari awal tahun sampai Agustus mencapai 0,84% ytd. Sementara, inflasi selama setahun terakhir atau year on year (yoy) sebesar 1,59%.
"Tingkat inflasi masih sangat terkendali," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Bersamaan dengan itu, berdasarkan pantauan BPS, ada 34 kota dan kabupaten di Indnesia yang mengalami inflasi. Sementara 54 lainnya dilaporkan mengalami deflasi atau penurunan harga sejumlah komoditas.
Baca Juga: Alhamdulillah, Sekolah Tatap Muka dan Objek Wisata di Cianjur Kembali Dibuka
Kota yang mengalami inflasi paling tinggi adalah Kendari dengan nilai mencapai 0,62%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tanjung sebesar 0,01%. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar -1,04%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Meulaboh, Sukabumi, dan Timika sebesar- 0,03%.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Agustus sebesar 0,01%. Proyeksi tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan keempat Agustus.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2021 secara tahun kalender sebesar 0,82% dan secara tahunan sebesar 1,57%. Secara terperinci, penyumbang utama inflasi Agustus adalah komoditas minyak goreng sebesar 0,03%, tomat naik 0,02%, telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.