Sri Mulyani Bersyukur Indonesia Bisa Keluar dari Kontraksi Ekonomi

Selasa, 31 Agustus 2021 | 17:39 WIB
Sri Mulyani Bersyukur Indonesia Bisa Keluar dari Kontraksi Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bersyukur karena Indonesia bisa keluar dari kontraksi ekonomi yang cukup hebat akibat Pandemi Covid-19.

Menurutnya, tidak semua negara bisa segera keluar dari zona kontraksi usai dihantam Pandemi Covid-19.

Dirinya mencontohkan di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Thailand hingga Singapura hingga saat ini masih kesulitan untuk memulihkan ekonomi mereka.

"Apakah dengan kontraksi suatu ekonomi dijamin rebound? Ternyata tidak. Kita lihat negara sekitar, Malaysia, Filipina, Thailand, bahkan Singapura dengan berbagai upaya mereka GDP kuartal II (2021) belum bisa melewati kondisi pre Covid-19 level," kata Sri Mulyani dalam Kongres ISEI XXI secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: Cerita Sri Mulyani, Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Semua Negara Babak Belur

Dia pun bercerita, ketika pandemi mulai merebak di tanah air, kondisi ekonomi dalam negeri tertekan hebat, alhasil pertumbuhan ekonomi berada dalam zona negatif, bahkan terjadi dalam kurun waktu empat kuartal berturut-turut.

Syukurnya pada kuartal II 2021 lalu ekonomi Indonesia bangkit hingga level 7,07 persen secara year on year. Ini menjadikan pertumbuhan ekonomi tertinggi bahkan sebelum adanya krisis akibat pandemi Covid-19.

"Ini angka yang lebih tinggi bahkan sebelum krisis. Covid-19 telah membuat ekonomi kita merosot pada kuartal II 2020 sehingga GDP riil kita minus nilainya menjadi Rp 2.590 triliun," katanya.

Kerja keras pemulihan ini, kata dia, berkat kolaborasi yang apik antar pemangku kepentingan dalam menghadapi pandemi.

Menurutnya pemulihan akan terjadi, jika pandemi ini dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. Hal inilah strategi yang tempuh pemerintah saat ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Tak Puas Ekonomi Hanya Pulih, Tapi Harus Kuat

"Kita dalam mengelola ekonomi harus terus mengupayakan adanya pemulihan dan adanya rebound karena ekonomi bisa dan harus mulai kembali lagi bergerak," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI