“Siapa saja yang terdampak pandemi Covid-19 dan susah lapangan kerja, silahkan datang ke perpustakaan, kami akan membimbing dan mendampingi pilihan ekonomi apa saja,” katanya.
Selain Kepala Perpusnas, nara sumber lain talk show, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, menjabarkan tentang rencana target kerja pemerintah yang menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 – 5,5 persen, dalam masa pandemi ini.
Kaitan dengan program literasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diusung Perpusnas, Bappenas memberi dukungan penuh dengan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas nasional untuk mencapai SDM unggul dan berdaya saing.
Karena pentingnya program tersebut, maka dukungan anggaran juga diperkuat, salah satunya melalui dana alokasi khusus (DAK). DAK sudah dijalankan selama tiga tahun untuk membangun infrastruktur sosial, seperti sekolah, rumah sakit dan perpustakaan.
“Di bidang perpustakaan, kami memperkuat infrastruktur seperti pembangunan gedung baru, rehabilitasi, pengadaan perabot, penyediaan bahan dan koneksi internet untuk meningkatkan tingkat kunjungan,” katanya.
Pada 2021, Perpusnas mengelola DAK lebih dari 500 miliar rupiah, yang semuanya terdistribusi dari Aceh sampai Papua. Selain melihat perpustakaan harus nyaman dalam mengakses segala kebutuhan informasi, Bappenas juga menilai perpustakaan harus menjadi pusat pelatihan bagi komunitas-komunitas untuk belajar apa saja.