HPTL Diharapkan Mampu Tekan Prevalensi Perokok

Produk tembakau alternatif atau hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dapat menjadi upaya komplementer dalam menekan prevalensi perokok dan bahaya akibat rokok di Indonesia
“Kita juga melayani kampanye dan klinik berhenti merokok. Mudah-mudahan ini bisa membantu untuk masyarakat yang ingin berhenti,” ujarnya.
Senada dengan Imran, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Tribowo Tuahta Ginting, menjelaskan untuk berhenti merokok dapat dilakukan secara langsung maupun dengan mengurangi konsumsinya secara bertahap.
“70% perokok mengatakan ingin berhenti merokok, tetapi hanya 7,9% yang dapat melakukannya tanpa bantuan,” katanya.
Oleh karena itu perlu adanya bantuan bagi perokok dewasa melalui konseling. Tribowo melanjutkan bahwa konseling bisa dilakukan di mana saja, misalnya sekolah.
Baca Juga: 241 Pekerja SKT Sampoerna Dapat BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
“Sebenarnya kita sudah mengembangkan modul untuk melakukan konseling kepada guru dan nakes. Tapi memang modulnya akan berbeda untuk satu dan yang lain,” katanya.
Adapun alternatif lainnya bisa dengan menggunakan alternatif pengganti nikotin, seperti dalam bentuk permen karet maupun koyo nikotin. Lalu untuk pendampingnya menggunakan obat varenicline namun obat ini sudah tidak tersedia di Indonesia karena harganya cukup tinggi. Tingkat efektivitasnya sebesar 80%.
Terkait produk HPTL, menurut Tribowo, perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menilai efektivitas dan keamanannya.
“Kita sejauh ini masih melihat banyak aspek, tidak hanya melihat kadar nikotinnya atau bagaimana cara pemberiannya, tapi juga melihat aspek lain yang ada dalam produk tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga: Pentingnya Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif