Menteri Investasi Minta Tambahan Anggaran Rp600 Miliar, Untuk Apa Saja?

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 30 Agustus 2021 | 13:42 WIB
Menteri Investasi Minta Tambahan Anggaran Rp600 Miliar, Untuk Apa Saja?
Bahlil Lahadalia pernah menjadi kondektur dan sopir angkot. Hari ini dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Investasi, Rabu 28 April 2021 / [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali ajukan tambahan anggaran Rp600 miliar untuk tahun anggaran 2022 guna memenuhi target investasi sebesar Rp1.200 triliun.

"Kami butuh anggaran ini dalam rangka mencapai target realisasi investasi Rp1.200 triliun," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senin (30/8/2021).

Menurut Bahlil, jika pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi tahun depan di atas angka 5,0 persen, investasi langsung harus di atas Rp1.200 triliun.

Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua tahun 2021 mencapai 7,07 persen dengan bertumpu pada investasi dengan angka pertumbuhan hampir 8,0 persen.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNEJ Dampingi Kegiatan Pengenalan Digital Marketing UMKM

Tambahan anggaran yang diusulkan tersebut, ia menyebut, akan digunakan menguatkan sektor pertanian dan UMKM, kolaborasi investasi besar, mendorong hilirisasi sebagai wujud strategi dari implementasi tentang transformasi ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah, digitalisasi UMKM, dan ekonomi hijau.

"Dalam rangka mewujudkan ke sana kami dikasih target Rp1.200 triliun pada tahun 2022 dengan membangun hilirisasi energi baru terbarukan. Kita tidak bisa berdiam diri untuk tidak menjemput bagian yang menjadi wacana dunia menjadi kebutuhan dunia ke depan," kata dia, dikutip dari Antara.

Untuk diketahui, Kementerian Investasi dapat pagu anggaran tahun 2022 mencapai Rp711,51 miliar dengan rincian Rp300,90 miliar untuk program dukungan dan manajemen. Sementara, Rp410,61 miliar untuk program penanaman modal.

Menurut menteri investasi, tambahan anggaran itu ditujukan untuk peta peluang investasi sebesar Rp95 miliar dan relokasi perusahaan asing ke Indonesia Rp140 miliar.

Sementara eksekusi realisasi investasi bagi perusahaan penerima fasilitas penanaman modal lebih kurang Rp2.900 triliun dengan pagu Rp110 miliar, eksekusi realisasi investasi mangkrak Rp120 miliar peningkatan investasi baru Rp85 miliar, dan Satgas percepatan investasi Rp50 miliar.

Baca Juga: Asuransi Ekspor Beri Kepastian Pembayaran bagi Pelaku Usaha di Era Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI