Infografis
Suara.com - PT Arkadia Digital Media Tbk (IDX: DIGI) kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Jumat, 27 Agustus 2021. Agenda RUPS Tahunan (RUPST) Perseroan kali ini, yang digelar secara hibrid atau kombinasi pertemuan tatap muka terbatas di Jambuluwuk Hotel Thamrin, Jakarta, serta melalui video conference, juga diikuti dengan kegiatan Paparan Publik atau Public Expose (Pubex) 2021.
Meskipun status pandemi Covid-19 untuk wilayah DKI Jakarta khususnya saat ini relatif membaik (zona kuning), agenda Perseroan ini tetap digelar dengan mengikuti protokol kesehatan ketat.
Dalam kegiatan RUPS Tahunan yang dimulai pukul 14.00 WIB, Perseroan akhirnya memutuskan menyetujui dan mengesahkan beberapa agenda penting. Termasuk di antaranya adalah persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan, hingga persetujuan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan POJK 15/2020 dan POJK Nomor 16/POJK.04/2020.
Di luar dari agenda-agenda yang keseluruhannya telah disetujui melalui RUPS Tahunan kali ini, perkembangan Perseroan melalui unit-unit usahanya pun menjadi highlight dalam Paparan Publik yang digelar setelahnya.
Baca Juga: Yuk Gabung di Yoursay.id Wadah bagi Konten Kreator
CEO PT Arkadia Digital Media Tbk Wiliam Martaputra dan COO Suwarjono yang hadir memaparkan kondisi Perseroan dalam agenda Pubex itu di hadapan puluhan peserta, mengungkapkan optimismenya terhadap kelanjutan pengembangan Perseroan ke depan.
"Kami bersyukur, karena meskipun masih di masa pandemi, Perseroan dapat mengelola kinerja dengan baik dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sepanjang 2020. Sehingga semua materi agenda RUPS telah mendapat persetujuan, baik kinerja sepanjang tahun 2020 maupun sejumlah langkah strategis, inovasi, dan pengembangan Perseroan di masa depan," ungkap Wiliam usai sesi Paparan Publik, Jumat (27/8/2021).
Sementara, Suwarjono selaku COO PT Arkadia Digital Media Tbk sekaligus juga Pemimpin Redaksi Suara.com dan portal-portal vertikalnya, menambahkan bahwa saat ini pun Arkadia sudah menyiapkan beberapa inisiatif baru. Termasuk di antaranya adalah kelanjutan rencana pengembangan platform periklanan yang masih disempurnakan, serta portal berbasis video.
"Di masa pandemi seperti saat ini yang sudah berjalan satu tahun lebih, kreativitas kita benar-benar dituntut dan menjadi salah satu kuncinya. Keberhasilan Perseroan dalam setahun terakhir meluncurkan dan mengelola beberapa laman baru seperti Suara Regional, juga platform baru dan program lain, termasuk pengembangan baru Yoursay.id, ini berkat kerja sama dan komitmen kuat seluruh team,” kata Suwarjono.
"Untuk inisiatif baru, antara lain portal berbahasa Inggris, ini mudah-mudahan segera dapat diluncurkan, yang kami arahkan terutama untuk pembaca global yang memang masih besar potensinya. Saat ini sedang tahap persiapan, baik desain, pengelola, maupun rencana konten-kontennya. Untuk rencana portal khusus video, ini akan menjadi semacam platform spesifik dengan konten-konten video produksi kami sendiri, maupun dari mitra dan jaringan nantinya," tambah Suwarjono.
Baca Juga: Arkadia Digital Media Rilis Yoursay.id, Rangkul 10.000 Kreator Konten
Diketahui sebelumnya, melalui persetujuan RUPS Independen tahun lalu yang juga sudah berlangsung dalam masa pandemi Covid-19, Perseroan juga telah menerima masuknya pendanaan internasional dari Media Development Investment Fund (MDIF) Media Finance I B.V.
Pendanaan itu pula yang kemudian telah dijadikan sebagai bagian dari modal pengembangan usaha Perseroan dalam setahun terakhir, termasuk di antaranya mengembangkan tambahan laman regional hingga menjadi total 20 Suara Regional saat ini, meluncurkan portal Beritahits.id, meluncurkan pengembangan sistem dan laman baru Yoursay.id, dan berbagai program lain.
Untuk diketahui, MDIF sendiri adalah lembaga dana investasi nirlaba yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Lembaga yang sudah beroperasi di lebih dari 40 negara ini diketahui merupakan lembaga yang mempunyai komitmen membantu pengembangan media independen, bisnis media kompetitif, berkelanjutan dan tangguh, terutama di negara-negara berkembang namun industri medianya dinilai punya potensi besar.
