Suara.com - Seiring dengan meningkatnya angka kesembuhan COVID-19 pada gelombang kedua pandemi ini, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, dan memperhatikan kondisi kesehatannya.
Pasalnya, Menurut World Health and Organization (WHO), waktu pemulihan untuk mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 akan tergantung dengan keparahan penyakitnya dan tipikal gejala yang dialami.
“Lama waktu yang diperlukan untuk proses penyembuhan COVID-19 memang akan berbeda-beda bagi setiap orang. Buat yang bergejala ringan, biasanya butuh waktu pemulihan sekitar dua minggu, sedangkan mereka yang punya gejala parah atau bahkan kritis membutuhkan waktu hingga tiga sampai enam minggu,” kata Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS ditulis Jumat (27/8/2021).
Paska mendapatkan hasil tes PCR negatif, tubuh tidak dengan otomatis dapat kembali normal.
Baca Juga: Muannas Alaidid Respons Penangkapan Ustaz Yahya Waloni dan 4 Berita Top SuaraJogja
Seperti dilansir dari The Pharmacy Times, disebutkan 87,4%1 orang yang pulih dari infeksi COVID-19 masih melaporkan mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan walaupun telah dinyatakan negatif dari COVID-19?
Monitor kondisi kesehatan
Ketahui gejala yang masih dialami dan berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa perkembangan lanjutan kesehatan. Berdasarkan beberapa penelitian, pasien yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit lainnya, setidaknya dalam waktu singkat.
Selain gejala fisik, ternyata penyintas COVID-19 juga kerap mengalami gejala emosional. Berdasarkan laporan ilmiah yang dipublikasikan oleh US Pharm pada tahun 2021, pasien yang pernah memiliki riwayat positif COVID-19 disebutkan memiliki tendensi untuk menderita kecemasan, disregulasi emosi, dan perburukan kondisi mental yang sebelumnya sudah ada.
Terapkan protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi
Baca Juga: Tak Hanya Ciptakan Vaksin Covid-19, AstraZeneca Juga Kembangkan Obat Untuk Penyakit Wilson
Orang yang telah sembuh dari COVID-19 akan memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, selama sekitar 8 bulan atau lebih. Meski begitu, kasus terjadinya infeksi berulang masih dapat terjadi.
Ini artinya, meski telah sembuh, protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Penyintas COVID-19 tetap harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau aktivitas di luar rumah.
Studi dari MMWR juga menyebutkan bahwa penyintas yang telah mendapatkan vaksin memiliki kemungkinan reinfeksi lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Tingkatkan imunitas dan konsumsi makanan bergizi
Virus COVID-19 sejatinya dapat ditangkal atau disembuhkan dengan sendirinya asal tubuh memiliki sistem imun yang kuat. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kekuatan imun adalah asupan nutrisi yang cukup, khususnya protein.
“Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang menjadi sumber pembentukan sel imun dan antibodi dalam tubuh. Ia memastikan bahwa sistem imun dapat bekerja dengan baik. Setidaknya, penyintas COVID-19 disarankan untuk memakan tiga porsi protein sehari. Jika masyarakat tidak yakin apakah asupan protein harian yang dikonsumsi mencukupi, konsumsi suplemen makanan kaya protein dan asam amino sebagai tambahan,” kata dr. Irwan.
Salah satu suplemen makanan kaya protein yang dapat menjadi pilihan adalah saripati ayam yang mengandung bio amino peptida. Lebih lanjut, secara klinis kandungan protein dan bio amino peptida pada saripati ayam terbukti membantu meningkatkan imunitas tubuh.
“Berbagai jurnal penelitian internasional juga menyebutkan pentingnya protein dalam meningkatkan imunitas tubuh. Bahkan, salah satu penelitian yang dimuat di laman resmi FAO, badan pangan PBB menunjukkan bahwa saripati ayam juga membantu mengurangi kelelahan fisik dan mental. Selain itu, penelitian dari Cambridge menunjukkan kekurangan protein dan bio amino peptida akan menurunkan fungsi imunitas tubuh dan membuat tubuh lebih mudah terinfeksi penyakit,” jelas General Manager PT Brands Suntory Indonesia, Agus Setio Joewono.
Mengingat pentingnya protein sebagai unsur zat makanan yang wajib dikonsumsi di tengah kondisi pandemi saat ini, BRAND'S® turut memberikan proteksi ekstra bagi tenaga kesehatan dan juga masyarakat yang sejalan menjalankan isolasi mandiri.
Berkolaborasi dengan Halodoc, BRAND'S® juga menyediakan 21.000 botol BRAND'S® Saripati Ayam, dimana 10.500 diantaranya akan dibagikan kepada para tenaga kesehatan di Wisma Atlet, Jakarta Utara, yang sedang berjuang membantu pasien positif COVID-19 untuk kembali pulih.
“Selain memberikan suplemen bagi para nakes, PT Brands Suntory Indonesia juga memberikan 3.500 paket yang terdiri dari tiga botol BRAND'S® Saripati Ayam dan satu strip Paracetamol bagi pasien yang membeli paket vitamin untuk Isolasi Mandiri di Halodoc. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi Halodoc yang juga memiliki komitmen sejalan dalam upaya mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia. Kami berharap, imunitas masyarakat bisa terus meningkat dan perlahan kita segera pulih dari pandemi COVID-19. Kegiatan ini sejalan dengan value perusahaan induk kami, Suntory, yaitu memberi kembali pada masyarakat (giving back to society) untuk mewujudkan misi besar Suntory yaitu menciptakan harmoni dengan manusia dan alam (create harmony with people and nature),” kata Agus Setio Joewono.
Selain dukungan berupa suplemen penunjang kesehatan, Brands Suntory Indonesia juga mendukung penerapan protokol kesehatan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan menyediakan voucher konsultasi dokter di aplikasi Halodoc.
Voucher ini dibagikan secara cuma-cuma bagi ratusan konsumen BRAND'S® Saripati Ayam yang membeli produk melalui official store perusahaan yang ada di e commerce. Melalui kesempatan ini, konsumen dapat tetap mendapatkan jawaban masalah kesehatan dari dokter terpercaya dengan tetap meminimalisir perjalanan ke fasilitas layanan kesehatan.