Kabar Merger Indosat dan Tri Menguat, Pengamat: Terlalu Banyak Operator di Indonesia

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 26 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Kabar Merger Indosat dan Tri Menguat, Pengamat: Terlalu Banyak Operator di Indonesia
Kantor Indosat Ooredoo di Jakarta Pusat. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana merger PT Indosat Ooredoo (ISAT) dengan Hutchison 3 Indonesia (Tri) diyakini akan semakin memperkuat posisi keduanya sebagai salah satu penyedia layanan seluler di Indonesia.

"Ini momentum yang tepat bagi Indosat untuk melakukan ekspansi. Penggabungan menjadi salah satu pilihan yang strategis karena bakal menguntungkan kedua belah pihak dalam menyikapi persaingan dan tantangan saat ini di industri telekomunikasi. Baik bagi industri, baik juga bagi kedua perusahaan," ujar Pengamat telekomunikasi Doni Ismanto Darwin.

Ia menyebut, merger keduanya jadi angin segar industri telekomunikasi karena akan menciptakan struktur pasar yang lebih berkelanjutan, kompetitif, mendorong investasi dan perluasan jaringan, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Untuk diketahui, Indosat sendiri sebelumnya melepaskan 4.200 menara telekomunikasi kepada PT Epid Menara AssetCo (Edge Point Indonesia) dan meraup pendapatan Rp6,17 triliun yang mendongkrak laporan keuangan.

Menurut Doni, rencana penggabungan usaha atau kombinasi bisnis antara Indosat Ooredoo dan Tri pun diperkirakan tidak akan mundur.

Sebelumnya, dalam laporan keuangan semester I, Indosat Ooredoo mencatat laba Rp5,59 trilun, jauh berbeda dari tahun sebelumnya yang merugi sekitar Rp341,1 miliar (yoy).

Laba perseroan tersebut ditopang oleh penjualan menara Rp6,17 triliun dan pendapatan yang tumbuh 11,4 persen (yoy) menjadi Rp14,98 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Michael W. Setjoadi mengatakan, kinerja fundamental Indosat Ooredoo terus bertumbuh seiring dengan langkah efisiensi dan pertumbuhan jumlah pelanggan.

Dengan total basis pelanggan 60,3 juta saat ini, Indosat bakal dapat terus mempertahankan kinerja positif dengan margin EBITDA di bawah 40 persen serta biaya operasional (capex) sekitar Rp3 triliun.

Baca Juga: Survei IPO: Kinerja Risma Paling Memuaskan

"Dengan diskusi merger yang sedang berlangsung ini, Indosat Ooredoo benar-benar berada di jalur yang tepat dengan strategi tepat untuk memperkuat posisinya dan menangkap peluang untuk memimpin transformasi digital di Indonesia," ujar Michael.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI