Suara.com - Penanganan polusi udara bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan, namun juga berdampak terhadap aspek-aspek lain termasuk produktivitas masyarakat dalam sektor ekonomi.
Atas pertimbangan tersebut, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu mengatakan, pengendalian polusi udara perlu dilakukan secara menyeluruh dan tidak bisa dilakukan secara sebagian.
“Pengendalian secara menyeluruh, tidak bisa parsial. Misal, sumber transportasi saja satu, yang lain seolah ditinggalkan. Kita harus bicara pengendalian secara holistik, sumber pencemaran semuanya harus diperhatikan,” ujar Bondan, dalam video yang diunggah akun instagram Bicara Udara, ditulis Kamis (26/8/2021).
Bondan mengungkapkan, perlu ada kebijakan nyata dari pemerintah untuk mengendalikan sumber pencemaran secara nyata dan berdasarkan data scientific yang terukur. Menurutnya, ketika pemerintah tahu dampak kesehatan dari polusi udara sangat krusial, maka peraturan-peraturan terkait harus direvisi.
Baca Juga: 5 Manfaat Lidah Mertua, Bantu Menyerap Polusi Udara hingga Pembasmi Kanker
“Karena mengingat dampak polusi udara terhadap kesehatan sangat riskan dan sangat jelas perhitungannya, dari jumlah kematian sampai kerugian ekonomi,” ucapnya.
Dikatakan Bondan, di negara global sudah diperhitungkan kenaikan polusi udara akan berdampak pada risiko kematian karena Covid-19 dan sudah banyak penelitian yang mendukung.
Ia menyatakan, hal tersebut bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk memprioritaskan perbaikan kebijakan mengenai pengendalian polusi udara.
“Harusnya itu sudah jadi pertimbangan, ketika bicara kesehatan, khususnya dampak kesehatan dari polusi udara, itu harus menjadi pertimbangan untuk melakukan perbaikan kebijakan dan menjadikan itu sebagai prioritas,” terangnya.
Lebih jauh lagi, Bondan menyebutkan, pengendalian udara sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan dan dampak perekonomian bagi masyarakat. Ia pun mengajak generasi saat ini untuk terus mengawal kebijakan pemerintah serta memperjuangkan udara bersih bebas polusi.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Meningkat saat PPKM
“Mengapa udara penting, karena kita bernapas setiap hari. Kita tidak bisa melindungi diri dari polusi udara menggunakan masker bahkan purifier setiap hari, apakah semua orang punya kemewahan seperti itu. Untuk mengendalikan polusi udara, sumbernya yang harus dikendalikan, bukan kitanya yang harus beradaptasi,” pungkasnya.
Komunitas Bicara Udara sendiri adalah saluran untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih dan usaha untuk membantu mengurangi polusi udara.
Bukan hanya Bondan Andriyanu, dalam akun instagram Bicara Udara, beberapa ahli dan pegiat lingkungan juga menyampaikan gagasannya terkait polusi udara dari berbagai aspek, mulai dari kesehatan, ekonomi serta sosial.