Suara.com - Schneider Electric, perusahaan pengelolaan energi dan otomasi, mendukung Kementerian PUPR dan PDAM untuk menuju Smart Water Management. Hingga saat ini, Schneider Electric telah ikut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia.
Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Hedi Santoso mengatakan, digitalisasi yang disertai dengan pemanfaatan energi bersih merupakan satu-satunya cara yang dapat menjawab tantangan sektor air minum dalam meningkatkan ketahanan operasional, menurunkan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.
"Kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi. Dibutuhkan transparansi dan ketertelusuran aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi yang dapat meningkatkan visibilitas untuk pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time," ujar Hedi dalam sebuah webinar yang ditulis Rabu (25/8/2021).
Menurut Hedi, transparasi aset air dimungkinkan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence, digital-twin dan analisa prediktif dengan platform terbuka.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Kolaborasi Isuzu dan Hino Diharapkan Masuk Indonesia
Sementara, Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Dades Prinandes mengungkapkan, saat ini hampir sebagian besar kota di Indonesia menghadapi tiga krisis defisiensi, yaitu infrastruktur yang sudah tua dan kinerja yang memburuk, sumber air yang terbatas, serta kapasitas sumber daya manusia yang terbatas.
Hal ini yang menyebabkan seringkali pengelolaan operasional difokuskan pada masalah yang paling kritis dan mengabaikan operasional dan pemeliharaan yang dapat berdampak di jangka panjang.
Antara lain kehilangan air yang semakin besar, kehilangan finansial, resiko kesehatan dan kepuasan konsumen.
Oleh karena itu roadmap Smart Grid Water Management yang dicanangkan pada RPJMN 2020-2024 memfokuskan pada tiga aspek yaitu Integrated Smart Water Management, Integrated Water Resource Management, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
"Harapannya dengan digitalisasi sektor air minum ini dapat mendukung pencapaian target 100 persen hunian akses air minum layak termasuk 15 persen akses aman pada 2024," kata Dades.
Baca Juga: Kunjungi Wuling Motors, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Jelaskan Mobil Listrik