Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Dengan potensi tersebut, pertanian bisa menjadi kekuatan utama pembangunan Indonesia di masa depan.
“Kalau kita mau membangun bangsa ini, (sektor.red) yang paling siap adalah pertanian. Sumber dayanya sudah ada. Tapi semuanya harus dikejar lebih cepat." tutur SYL saat menyampaikan kuliah umum di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Selasa, (24/8/2021).
Di hadapan mahasiswa Polbangtan seluruh Indonesia dan Duta Petani Milenial yang hadir secara daring, SYL menyebut, era digital saat ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.
“Kita bisa lihat bahwa hari ini kita semua bisa bertemu di sini dari berbagai tempat secara virtual. Ini menunjukkan bahwa ada perubahan era. Di era ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” jelasnya.
Baca Juga: Direktur Rumah Ekonomi Rakyat: Saat Resesi, Sektor Pertanian Jadi Penyelamat
SYL juga meminta generasi milenial untuk meninggalkan pola pikir lama dalam bertani.
“Paradigma yang lalu sudah selesai. Kalau kita tidak mengubah cara yang lama, kita akan tertinggal dan mati,” tegas SYL.
Untuk sukses di pertanian, SYL menyebutkan setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh petani milenial. Kriteria pertama, petani milenial harus terkoneksi, baik dengan alam, manusia, dan juga ilmu pengetahuan.
“Seperti saat kita menggiatkan ekspor, maka kita harus tekoneksi dengan pasar internasional dan berani berinteraksi dengan negara lain,” ujar SYL.
Kriteria berikutnya, petani milenial harus mampu berkompetisi sehat. Dalam menciptakan persaingan yang baik, sesama petani tidak boleh saling sikut dan menjatuhkan.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Bisnis Pangan, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berkelanjutan
Selain itu, petani milenial disebut SYL harus kritis dan memiliki komitmen tinggi. Dengan tersedianya fasilitas teknologi dan inovasi terbaru, modal terbesar yang harus dimiliki adalah semangat.
“Dengan teknologi digital, kita bisa mendapatkan banyak informasi. Kita cukup memiliki kemauan dan semangat,” ujar SYL.
Untuk itu, SYL meminta generasi milenial untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi digital, bertani menjadi lebih mudah dan efisien.
“Bertani sekarang bisa dengan gadget, robot construction, dan artificial intelligence. Dengan peralatan modern, bertani bisa dilakukan secara otomatis,” terangnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi berharap, para mahasiswa Polbangtan bisa menyerap ilmu yang disampaikan oleh Menteri Pertanian.
“Kita harapkan para mahasiswa Polbangtan bisa menjadi job creator, yaitu pengusaha petani milenial. Teman-teman harus bisa merekrut orang-orang sekitar untuk bersama-sama berkiprah di sektor pertanian,” ungkap Dedi.
Dedi menyebutkan kuliah umum dihadiri oleh sekitar 6.000 mahasiswa Polbangtan di seluruh Indonesia, melalui zoom meeting dan livestreaming.