Luhut Pesimis Indonesia Capai Herd Immunity

Selasa, 24 Agustus 2021 | 12:16 WIB
Luhut Pesimis Indonesia Capai Herd Immunity
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kekebalan kelompok atau herd immunity tidak akan tercapai dengan adanya kehadiran varian delta Covid-19.

Hal itu, kata Luhut, telah dibuktikan oleh penilitian para epidomolog UGM maupun Universitas Airlangga.

"Memang kita menghadapi satu varian delta yang tidak memungkinkan kita mencapai herd immunity. Ini sudah dirumuskan tim, ahli epidemiologi dari UGM maupun Unair," ujar Luhut, Selasa (24/8/2021).

Luhut menjelaskan, angka reproduksi atau penularan dari varian delta hingga delapan kali. Selain itu, dengan efikasi vaksin yang 60% juga tidak menahan laju penularan dari varian delta.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi untuk Herd Immunity Bangkitkan Pariwisata DIY

"Tidak mungkin kita capai karena semua vaksin yang ada angka efektivitas atau efikasinya 60%. Mau Pfizer atau apa tidak ada yang bisa tahan," ucapnya.

Namun demikian, Wakil Ketua KPCPEN ini tak patah arang, saat ini pemerintah tengah fokus untuk mengendalikan covid-19. Pemerintah tak lagi mengejar herd Immunity.

Akan tetapi, akan mengendalikan Covid-19 lewat 3M dan 3T yang kemudian bisa mencegah kontak dan memutus penyebaran Covid-19.

"Dan kemudian mengurangi durasi kontak, kemudian ini wabah yang terkendali dengan reproduksi di bawah 1. Ini target kita dengan testing tracing yang tinggi. Testing tracing tinggi ini kita akan dapat karena kita tersambung ke pedulilindungi," ucap dia.

Luhut pun meminta kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan adalah Pahlawan Masa Kini

"Kami menargetkan pada oktober ini atau lebih awal bisa lebih terkendali dengan penerapan peduli lindungi, vaksinasi jalan, testing tracing jalan, dan pakai prokes ketat," pungkas Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI